Saat terjadi Biang Bang, Granular-granular PEP terlempar keluar. Sambil terlempar, setiap Granular PEP terus melanjutkan proses pemampatan. Hingga waktunya, Granular PEP juga meledak sangat keras. Ledakan Granular PEP ini kita sebut Big Bang.
Waktu dan besaran ledakan Big Bang tergantung ukuran dan ‘kematangan’ masing-masing Granular PEP. Ada yang meledak sesaat setelah Biang Bang, ada yang milyaran bahkan trilyunan tahun setelahnya.
Sama seperti Biang Bang, ledakan Big Bang juga memisahkan materi dan anti-materi yang dikandungnya, baik dalam bentuk zarah, maupun granular yang lebih kecil (mikro-Granular PEP). Sesuai dengan sifatnya maka Anti-materi terlempar lebih jauh dari pusat ledakan, dibanding dengan Materi. Begitu meledak, Big Bang menghasilkan Black Hole yang mempunyai daya tarik, sehingga Big Bang ini menghasilkan energi gabungan daya tolak dan daya tarik, yang membentuk suatu area energi yang berbentuk ‘gelembung’ atau kita sebut Gelembung Big Bang. Hampir semua Anti-materi dan sebagian Materi terlontar keluar dari Gelembung Big Bang, yang selanjutnya terbawa ‘arus’ ledakan Biang Bang. Berada di arus besar, Anti-materi dari Big Bang ikut terlontar lagi lebih jauh. Dalam kondisi ledakan, setiap pertemuan antara Anti-materi dan Materi merupakan tabrakan yang menghasilkan energi tinggi dan melontarkan Anti-materi lebih jauh keluar pusat ledakan.
Ada milyaran atau trilyunan Big Bang yang menghasilkan Gelembung Big Bang. Salah satu diantaranya adalah Big Bang yang menghasilkan alam semesta galaksi dimana kita berada.
.
Senin, 22 September 2008
Minggu, 21 September 2008
Kejadian Biang Bang
PEP mempunyai daya tarik dan daya dorong. Pada awalnya daya tarik jauh lebih kuat, namun dengan kemampatannya maka daya dorong PEP semakin besar dan semakin besar. Hingga pada suatu saat…Bang!, terjadi ledakan yang sangat dahsyat. Terjadi Biang Bang.
Biang Bang melempar semua kandungannya keluar, baik yang masih dalam bentuk zarah maupun yang berbentuk granular. Sebagian granular PEP yang belum masif juga terurai menjadi pasangan zarah.
Energi ledakan yang begitu besar menyebabkan hampir semua pasangan zarah terpisah. Energi itu menyebabkan materi dan anti materi bertumbukan dan saling melontar atau merenggang. Selanjutnya pasangan zarah terdorong oleh energi Biang Bang yang melempar keluar. Karena tidak saling mengikat, lontaran itu menyebabkan pasangan zarah terpisah jauh. Zarah anti-materi yang ‘lebih ringan’ terdorong lebih jauh keluar dibandingkan zarah materi yang ‘lebih berat’.
Granular PEP yang bermuatan ‘anti-materi’ juga terlempar lebih jauh dibanding Granular PEP bermuatan ‘materi’. Granular PEPyang sangat kecil dan juga Granular PEP besar yang tak-masif dan pecah akibat ledakan, akan terlempar menghasilkan beraneka benda ‘terbakar’ yang disebut bintang. Sehingga ledakan menghasilkan Granular PEP, bintang dan zarah.
Dengan demikian terbentuk dua kelompok alam, yaitu Alam Materi (hanya ada sedikit Anti-Materi) dan alam Anti-materi (hanya sedikit Materi). Alam Materi disebut Ard sedangkan alam Anti-Materi disebut sebagai Langit. Biang Bang merupakan ledakan dari PEP yang memisahkan Ard dan Langit
21:30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Daya ledakan Biang Bang yang sangat kuat menyebabkan Lapisan Air menjadi terdesak. Sebagian Air masuk ke wilayah Biang Bang, bercampur dengan zarah dan granular PEP. Sebagian lagi mendesak Arasy dan rembes atau terserap ke wilayah Arasy seperti resapan kapiler
.
Biang Bang melempar semua kandungannya keluar, baik yang masih dalam bentuk zarah maupun yang berbentuk granular. Sebagian granular PEP yang belum masif juga terurai menjadi pasangan zarah.
Energi ledakan yang begitu besar menyebabkan hampir semua pasangan zarah terpisah. Energi itu menyebabkan materi dan anti materi bertumbukan dan saling melontar atau merenggang. Selanjutnya pasangan zarah terdorong oleh energi Biang Bang yang melempar keluar. Karena tidak saling mengikat, lontaran itu menyebabkan pasangan zarah terpisah jauh. Zarah anti-materi yang ‘lebih ringan’ terdorong lebih jauh keluar dibandingkan zarah materi yang ‘lebih berat’.
Granular PEP yang bermuatan ‘anti-materi’ juga terlempar lebih jauh dibanding Granular PEP bermuatan ‘materi’. Granular PEPyang sangat kecil dan juga Granular PEP besar yang tak-masif dan pecah akibat ledakan, akan terlempar menghasilkan beraneka benda ‘terbakar’ yang disebut bintang. Sehingga ledakan menghasilkan Granular PEP, bintang dan zarah.
Dengan demikian terbentuk dua kelompok alam, yaitu Alam Materi (hanya ada sedikit Anti-Materi) dan alam Anti-materi (hanya sedikit Materi). Alam Materi disebut Ard sedangkan alam Anti-Materi disebut sebagai Langit. Biang Bang merupakan ledakan dari PEP yang memisahkan Ard dan Langit
21:30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Daya ledakan Biang Bang yang sangat kuat menyebabkan Lapisan Air menjadi terdesak. Sebagian Air masuk ke wilayah Biang Bang, bercampur dengan zarah dan granular PEP. Sebagian lagi mendesak Arasy dan rembes atau terserap ke wilayah Arasy seperti resapan kapiler
.
Selasa, 16 September 2008
Sesaat Sebelum Biang Bang
BoSZa terus berubah.
Zarah dan molekul pada LEB akan memadat hingga pada saat energi ETUW habis, lapisan ini mendingin membentuk benda padat yang ’menutup’ BosZA. Perumpamaannya seperti kulit bola yang terbuat dari baja. Lapisan LEB yang telah mengeras ini kita sebut saja sebagai lapisan Arasy
Zarah dan molekul pada LET akan terhisap semua ke dalam EBUW. Selanjutnya akan terus termampatkan dan membentuk bola putih kecil yang super-super massive dengan energi yang luar biasa. Kita sebut sebagai Pusat Energi Putih (PEP).
Energi tarik-dorong dalam PEP membuat zarah tertarik membentuk Granular PEP dengan berbagai ukuran mulai dari mikro hingga makro. Energi tarik dorong juga menyebabkan terjadinya tumbukan antar granular PEP secara terus menerus. Meskipun banyaknya materi dan anti-materi dalam satu granular berjumlah sama, namun tumbukan dan gesekan menyebabkan granular PEP menjadi 'bermuatan', yaitu granular PEP bermuatan 'materi' dan granular PEP bermuatan 'anti-materi'.
Sehingga secara keseluruhan Granular PEP mempunyai keragaman dimensi dari segi ukuran, muatan, energi dan waktu.
Proses pemampatan dengan energi tinggi ini, menyebabkan terbentuknya Paralelitas Waktu dan Ruang. Waktu dan Ruang akan terbagi dalam dua kelompok, yaitu Waktu-Ruang berkecepatan rendah/Lambat (WRL) dan Waktu-Ruang berkecepatan tinggi/Cepat (WRC). Kedua dimensi ini saling tersambungkan sehingga dalam Waktu yang sama dapat dijumpai dua Ruang yang berbeda dan dalam Ruang yang sama dapat dijumpai dua Waktu yang berbeda.
Dengan demikian zarah dan molekul pada LET juga akan terbagi kedalam kedua kelompok, yaitu pasangan zarah dan molekul yang berada pada WRL, dan pasangan zarah dan molekul yang berada di WRC.
Zarah dan molekul pada LOH sebagian besar akan membentuk molekul-molekul air (H2O)yang fleksibel dan resposnif. Fleksibilitas dan responsif ini menyebabkan LOH menjadi lapisan yang bersifat informatif dan komunikatif. Karena LET dan LEB memampat, maka LOH akan mengembang. LOH yang sudah membentuk air ini kita sebut saja sebagai lapisan Air.
Demikianlah kondisi sesaat sebelum terjadinya Biang Bang, yang dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Zarah dan molekul pada LEB akan memadat hingga pada saat energi ETUW habis, lapisan ini mendingin membentuk benda padat yang ’menutup’ BosZA. Perumpamaannya seperti kulit bola yang terbuat dari baja. Lapisan LEB yang telah mengeras ini kita sebut saja sebagai lapisan Arasy
Zarah dan molekul pada LET akan terhisap semua ke dalam EBUW. Selanjutnya akan terus termampatkan dan membentuk bola putih kecil yang super-super massive dengan energi yang luar biasa. Kita sebut sebagai Pusat Energi Putih (PEP).
Energi tarik-dorong dalam PEP membuat zarah tertarik membentuk Granular PEP dengan berbagai ukuran mulai dari mikro hingga makro. Energi tarik dorong juga menyebabkan terjadinya tumbukan antar granular PEP secara terus menerus. Meskipun banyaknya materi dan anti-materi dalam satu granular berjumlah sama, namun tumbukan dan gesekan menyebabkan granular PEP menjadi 'bermuatan', yaitu granular PEP bermuatan 'materi' dan granular PEP bermuatan 'anti-materi'.
Sehingga secara keseluruhan Granular PEP mempunyai keragaman dimensi dari segi ukuran, muatan, energi dan waktu.
Proses pemampatan dengan energi tinggi ini, menyebabkan terbentuknya Paralelitas Waktu dan Ruang. Waktu dan Ruang akan terbagi dalam dua kelompok, yaitu Waktu-Ruang berkecepatan rendah/Lambat (WRL) dan Waktu-Ruang berkecepatan tinggi/Cepat (WRC). Kedua dimensi ini saling tersambungkan sehingga dalam Waktu yang sama dapat dijumpai dua Ruang yang berbeda dan dalam Ruang yang sama dapat dijumpai dua Waktu yang berbeda.
Dengan demikian zarah dan molekul pada LET juga akan terbagi kedalam kedua kelompok, yaitu pasangan zarah dan molekul yang berada pada WRL, dan pasangan zarah dan molekul yang berada di WRC.
Zarah dan molekul pada LOH sebagian besar akan membentuk molekul-molekul air (H2O)yang fleksibel dan resposnif. Fleksibilitas dan responsif ini menyebabkan LOH menjadi lapisan yang bersifat informatif dan komunikatif. Karena LET dan LEB memampat, maka LOH akan mengembang. LOH yang sudah membentuk air ini kita sebut saja sebagai lapisan Air.
Demikianlah kondisi sesaat sebelum terjadinya Biang Bang, yang dapat diilustrasikan sebagai berikut:
.
Lapisan Bola Semesta Zarah
Ketidakseimbangan energi menimbulkan dinamika dan membawa BoSZa pada fase kedua, dimana :
Konsentrasi energi di EBUW bersifat menarik dan memampatkan zarah yang ada di dekatnya. Karena terpusat, sifat EBUW bagaikan blackhole. Tetapi karena berawal dari kumpulan energi maka EBUW cenderung berwarna putih. Ide ini merupakan interpretasi ayat berikut :
21:104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.
Konsentrasi energi di EBUW bersifat menarik dan memampatkan zarah yang ada di dekatnya. Karena terpusat, sifat EBUW bagaikan blackhole. Tetapi karena berawal dari kumpulan energi maka EBUW cenderung berwarna putih. Ide ini merupakan interpretasi ayat berikut :
21:104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.
Konsentrasi energi di ETUW bersifat menarik dan membakar zarah yang ada di dekatnya. Karena terletak menyebar, sifat ETUW jadi seperti wajan penggorengan yang panas.
Kombinasi kedua konsentrasi energi tersebut menyebabkan BoSZa terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu;
- Lapisan zarah bagian luar BoSZa yang masuk ke dalam jangkauan pembakaran ETUW. Zarah bagian luar ini akan cenderung membentuk molekul yang keras dan membentuk lapisan kerak zarah. Kita sebut saja LET (Lapisan ETUW).
- Lapisan zarah di bagian dalam dan berada dalam jangkauan hisapan EBUW. Zarah bagian dalam ini cenderung membentuk molekul yang ringan seperti asap. Namun zarah yang sudah terhisap EBUW membentuk molekul yang super masive. Kita sebut sebagai LEB (Lapisan EBUW)
- Sedangkan zarah yang diluar jangkauan EBUW dan ETUW berada dalam kondisi yang lebih dingin sehingga melanjutkan proses sendiri. Dengan energi yang ada, zarah yang berdekatan dengan LET akan cenderung membentuk molekul sederhana unsur Hidrogen (H). Sedangkan zarah yang lebih dekat ke LEB akan cenderung membentuk molekul sederhana Oksigen (O). Kita sebut LOH (Lapisan Oksigen-Hidrogen)
Gambaran BoSza pada fase kedua terlihat sebagai berikut :
.
Ubah Wujud
Allah Yang Maha Awal adalah Maha Esa. Allah Yang Maha Esa adalah Maha Kuasa. Apabila Dia berkehendak, maka pasti terwujud.
2:117. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia.
Allah berkehendak menciptakan alam semesta, maka terciptalah ia.
Pertanyaannya adalah, bagaimana awal penciptaan alam semesta ?
Berputar kepalaku membayangkan kejadian awal penciptaan alam semesta ini.
Kalau pada awalnya hanya ada Allah, lalu darimana asal ”bahan” untuk menciptakan alam semesta ?
Andai ”bahan” itu tadinya tidak ada, lalu tercipta alam semesta dengan dimensi ruang dan waktu. Timbul pertanyaan dalam benakku; apakah Dzat Allah ”kalah dan terdesak” oleh waktu dan ruang alam semesta ?
Menurutku, tidak mungkin Dzat Tuhanku ”terdesak” oleh alam semesta. Menurutku juga tidak ”bahan” lain selain Dzat Allah. Berdasarkan inilah aku memunculkan teori Ubah Wujud ©, dimana penciptaan alam semesta bermula dengan terjadinya perubahan wujud sebagian kecil Dzat Allah.
Proses Ubah Wujud ini begitu dahsyat, yang menghasilkan:
Pelepasan Energi Ubah Wujud
Terbentuknya Dimensi Waktu dan Dimensi Ruang
Pasangan Zarah. Zarah adalah ukuran partikel terkecil. Pasangan zarah terdiri dari zarah materi dan zarah anti-materi
Pertama kali tercipta sepasang zarah dengan dimensi waktu-ruang dan energi yang melekat padanya. Kemudian dalam waktu sekejap terjadi proses Ubah Wujud yang menghasilkan pasangan zarah yang berlimpah yang memenuhi ruang bola semesta. Sehingga terbentuklah Bola Semesta Zarah (BoSZa) ©.
Walaupun terjadi dalam sekejap, namun cukup untuk membuat perbedaan besaran energi di dalam BoSZa.
Energi terbesar terkonsentrasi di pusat BoSZa, dimana terjadi pelepasan Energi Pembuka Proses Ubah Wujud (EBUW) © untuk menghasilkan pasangan zarah yang pertama.
Energi terbesar berikutnya merupakan Energi Penutup Proses Ubah Wujud (ETUW) © yang digunakan untuk menghasilkan pasangan-pasangan zarah terakhir, dan berada dibagian luar BoSZa yang bersinggungan dengan Dzat Allah.
Sedangkan energi Proses Ubah Wujud lainnya tersebar di seluruh BoSZa
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun
Sesungguhnya (berasal) dari Allah dan sesungguhnya kepada Nya akan kembali
Berikut gambaran BoSZa diawal penciptaan alam semesta
.
2:117. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia.
Allah berkehendak menciptakan alam semesta, maka terciptalah ia.
Pertanyaannya adalah, bagaimana awal penciptaan alam semesta ?
Berputar kepalaku membayangkan kejadian awal penciptaan alam semesta ini.
Kalau pada awalnya hanya ada Allah, lalu darimana asal ”bahan” untuk menciptakan alam semesta ?
Andai ”bahan” itu tadinya tidak ada, lalu tercipta alam semesta dengan dimensi ruang dan waktu. Timbul pertanyaan dalam benakku; apakah Dzat Allah ”kalah dan terdesak” oleh waktu dan ruang alam semesta ?
Menurutku, tidak mungkin Dzat Tuhanku ”terdesak” oleh alam semesta. Menurutku juga tidak ”bahan” lain selain Dzat Allah. Berdasarkan inilah aku memunculkan teori Ubah Wujud ©, dimana penciptaan alam semesta bermula dengan terjadinya perubahan wujud sebagian kecil Dzat Allah.
Proses Ubah Wujud ini begitu dahsyat, yang menghasilkan:
Pelepasan Energi Ubah Wujud
Terbentuknya Dimensi Waktu dan Dimensi Ruang
Pasangan Zarah. Zarah adalah ukuran partikel terkecil. Pasangan zarah terdiri dari zarah materi dan zarah anti-materi
Pertama kali tercipta sepasang zarah dengan dimensi waktu-ruang dan energi yang melekat padanya. Kemudian dalam waktu sekejap terjadi proses Ubah Wujud yang menghasilkan pasangan zarah yang berlimpah yang memenuhi ruang bola semesta. Sehingga terbentuklah Bola Semesta Zarah (BoSZa) ©.
Walaupun terjadi dalam sekejap, namun cukup untuk membuat perbedaan besaran energi di dalam BoSZa.
Energi terbesar terkonsentrasi di pusat BoSZa, dimana terjadi pelepasan Energi Pembuka Proses Ubah Wujud (EBUW) © untuk menghasilkan pasangan zarah yang pertama.
Energi terbesar berikutnya merupakan Energi Penutup Proses Ubah Wujud (ETUW) © yang digunakan untuk menghasilkan pasangan-pasangan zarah terakhir, dan berada dibagian luar BoSZa yang bersinggungan dengan Dzat Allah.
Sedangkan energi Proses Ubah Wujud lainnya tersebar di seluruh BoSZa
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun
Sesungguhnya (berasal) dari Allah dan sesungguhnya kepada Nya akan kembali
Berikut gambaran BoSZa diawal penciptaan alam semesta
.
Senin, 15 September 2008
Otak Alam Semesta
Allah Yang Maha Awal adalah Maha Esa. Allah Yang Maha Esa adalah Maha Kuasa. Apabila Dia berkehendak, maka pasti terwujud.
Allah berkehendak untuk menciptakan alam semesta. Sebelum memulai penciptaan, maka pertama-tama, diciptakan LohMahfuz. Allah menuangkan rancangan atau "blue print" penciptaan alam semesta dalam kitab LohMahfuz. LohMahfuz adalah semacam "Otak Alam Semesta", yang mempunyai fungsi :
6:59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
7:37. Maka siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lohmahfuz); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
10:61. Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
11:6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
13:39. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Umulkitab (Lohmahfuz).
17:58. Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lohmahfuz).
21:105. Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lohmahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.
22:70. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lohmahfuz) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.
27:75. Tiada sesuatu pun yang gaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
34:3. Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lohmahfuz)",
35:11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lohmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
36:12. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz).
43:4. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lohmahfuz) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.
56:77. sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia,
56:78. pada kitab yang terpelihara (Lohmahfuz),
57:22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
85:21. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia,
85:22. yang (tersimpan) dalam Lohmahfuz.
Allah berkehendak untuk menciptakan alam semesta. Sebelum memulai penciptaan, maka pertama-tama, diciptakan LohMahfuz. Allah menuangkan rancangan atau "blue print" penciptaan alam semesta dalam kitab LohMahfuz. LohMahfuz adalah semacam "Otak Alam Semesta", yang mempunyai fungsi :
- berisi ketentuan, ketetapan dan hukum alam. Sebagai acuan kepatuhan alam semesta atas segala bentuk dinamikanya
- Merupakan 'database' yang mencatat dan menyimpan data kejadian-kejadian di alam semesta
- pusat 'kreatifitas' dalam menciptakan bentuk atau makhluk baru sesuai dengan hukum alam yang berlaku
6:59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
7:37. Maka siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lohmahfuz); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
10:61. Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
11:6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
13:39. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Umulkitab (Lohmahfuz).
17:58. Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lohmahfuz).
21:105. Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lohmahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.
22:70. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lohmahfuz) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.
27:75. Tiada sesuatu pun yang gaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
34:3. Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lohmahfuz)",
35:11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lohmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
36:12. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz).
43:4. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lohmahfuz) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.
56:77. sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia,
56:78. pada kitab yang terpelihara (Lohmahfuz),
57:22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
85:21. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia,
85:22. yang (tersimpan) dalam Lohmahfuz.
Maha Awal
Dari teori dasar qrk, aku coba menyusun puzzle penciptaan alam semesta.
Bagaimanakah awal penciptaan alam semesta ?
Apa yang terjadi sebelum Biang Bang ?
Bagaimana bisa membentuk tatanan Bola Semesta seperti sekarang ?
Kemana arah perjalanan Bola Semesta di masa depan ?
Untuk menyusun puzzlenya, aku mulai dari depan, dari proses awal penciptaan alam semesta.
Yang Maha Awal adalah Allah. Jadi pada awalnya, tidak ada apa-apa kecuali Allah. Tidak ada setitik, separtikel, sekecil zarah pun bagian dari alam semesta ini, yang ada pada awalnya.
Jadi pada awalnya alam semesta ini TIDAK ADA.
Yang ada hanyalah DZAT ALLAH
Bagaimanakah awal penciptaan alam semesta ?
Apa yang terjadi sebelum Biang Bang ?
Bagaimana bisa membentuk tatanan Bola Semesta seperti sekarang ?
Kemana arah perjalanan Bola Semesta di masa depan ?
Untuk menyusun puzzlenya, aku mulai dari depan, dari proses awal penciptaan alam semesta.
Yang Maha Awal adalah Allah. Jadi pada awalnya, tidak ada apa-apa kecuali Allah. Tidak ada setitik, separtikel, sekecil zarah pun bagian dari alam semesta ini, yang ada pada awalnya.
Jadi pada awalnya alam semesta ini TIDAK ADA.
Yang ada hanyalah DZAT ALLAH
57:3. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
.
Minggu, 07 September 2008
Teori-teori Dasar
Bola Semesta bergerak ke masa depan ke arah tertentu, dan berasal dari masa lalu dengan proses tertentu. Untuk dapat menyusun Skenario Alam Semesta, maka perlu dipahami beberapa teori dasar yang menggambarkan kondisi Bola Semesta saat ini.
Teori qrk #5: Roh Keputusan
15:29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
Teori qrk #6 : Biang BlackHole Selanjutnya Bola Semesta ini akan menuju takdirnya untuk berakhir. Akhir alam semesta adalah dengan digulung seperti menggulung lembaran kertas. Kosmologis menemukan gelombang energi blackhole seperti gulungan kertas.
21:104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.
Teori qrk #3 : Biang Bang ©
Dalam Gelembung Big Bang, kosmologis menemukan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauh, yang mendukung teori big bang.
Dalam Bola Semesta, langit-langit ditinggikan dan diluaskan.
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan) 55:7.
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya 51:47.
Dengan proses ini maka Gelembung Big Bang akan bergerak saling menjauh, sesuai arah peninggian dan perluasan Langit. Peninggian dan perluasan langit dapat terjadi karena suatu gaya seperti ledakan yang besar. Untuk membedakan dengan Big Bang yang membentuk alam galaksi dalam gelembung Big Bang, maka ledakan yang mendorong pengembangan langit ini kita sebut sebagai Biang Bang ©
Teori qrk #4 : Air Informasi ©
Hasil Biang Bang adalah benda mati, tetapi Bola Semesta ini dihuni oleh makhluk hidup. Dan kehidupan bukan hanya berasal dari hasil Biang Bang, tetapi ada kontribusi Air.
21:30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Makhluk hidup adalah makhluk yang mempunyai kebebasan memilih, dan kebebasan memilih ada karena ada lebih dari satu pilihan, dan pilihan ada karena informasi-informasi. Jadi dalam Bola Semesta ini, air berperan menyimpan dan mengkomunikasikan informasi yang mendukung kehidupan. Inilah yang mendasari teori Air Informasi ©.
Dalam Bola Semesta, langit-langit ditinggikan dan diluaskan.
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan) 55:7.
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya 51:47.
Dengan proses ini maka Gelembung Big Bang akan bergerak saling menjauh, sesuai arah peninggian dan perluasan Langit. Peninggian dan perluasan langit dapat terjadi karena suatu gaya seperti ledakan yang besar. Untuk membedakan dengan Big Bang yang membentuk alam galaksi dalam gelembung Big Bang, maka ledakan yang mendorong pengembangan langit ini kita sebut sebagai Biang Bang ©
Teori qrk #4 : Air Informasi ©
Hasil Biang Bang adalah benda mati, tetapi Bola Semesta ini dihuni oleh makhluk hidup. Dan kehidupan bukan hanya berasal dari hasil Biang Bang, tetapi ada kontribusi Air.
21:30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Makhluk hidup adalah makhluk yang mempunyai kebebasan memilih, dan kebebasan memilih ada karena ada lebih dari satu pilihan, dan pilihan ada karena informasi-informasi. Jadi dalam Bola Semesta ini, air berperan menyimpan dan mengkomunikasikan informasi yang mendukung kehidupan. Inilah yang mendasari teori Air Informasi ©.
Teori qrk #5: Roh Keputusan
Benda mati dan Air Informasi tidak dapat memilih bila tidak ada yang mengambil keputusan untuk memilih informasi. Jadi ada keterlibatan pihak ketiga untuk menjadi makhluk hidup. Pengambil keputusan itu ialah Roh. Inilah yang mendasari teori Roh Keputusan ©
15:29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
Teori qrk #6 : Biang BlackHole
21:104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.
Blackhole yang mampu menghisap langit dan bumi, bukanlah blackhole yang saat ini banyak ditemukan kosmologis. Bukan pula blackhole yang berasal dari sumber big bang. Tetapi Black Hole yang tercipta tidak berapa lama setelah Biang Bang. Oleh karena itu disebut sebagai Biang BlackHole ©
Dengan memahami Teori-teori dasar ini maka puzzle Skenario Alam Semesta segera disusun
.
Sabtu, 06 September 2008
Gelembung Big Bang
Lalu bagaimana dengan hasil eksplorasi kosmologis saat ini?
Kosmologis telah menemukan ripple (riak) pada pada struktur microwave background radiation yang boleh dikatakan merupakan dinding dari alam galaksi yang selama ini dieksplorasi.
Berdasarkan peta bola semesta maka ripple ini bukanlah perbatasan antara ard dan langit, karena pada ripple tidak dijumpai “panah-panah api”
dan sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, 72:8.
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. 67:5.
Ripple ini juga bukan ripple lapisan-lapisan Ard seperti dalam Bola Semesta karena tidak ditemukan ripple lain sebagai batas lapisan Ard.
Dengan demikian ripple ini berada disalah satu lapisan Ard.
Ripple ini merupakan hasil teori big bang.
Karena ada bagian materi yang keluar dari ripple, maka diluar ripple masih ada ruang.
Karena merupakan bagian dari salah satu lapisan Ard, maka dihipotesakan ada ripple-ripple lain yang merupakan hasil ‘big bang’ lain di lapisan-lapisan Ard. Dengan kata lain ada banyak big bang lain, dan setiap big bang membentuk ripple, sehingga masing-masing big bang terlihat sebagai ‘gelembung’ di lapisan Ard.
Dengan dasar inilah aku melahirkan teori Gelembung-gelembung Big Bang © yang mengisi lapisan-lapisan Ard. Big bang kita merupakan salah satu diantara gelembung big bang. Aku belum mendapat clue dimana gelembung big bang kita berada. Untuk sementara aku asumsikan dulu ada di lapisan Ard yang ke 5.
Kosmologis telah menemukan ripple (riak) pada pada struktur microwave background radiation yang boleh dikatakan merupakan dinding dari alam galaksi yang selama ini dieksplorasi.
Berdasarkan peta bola semesta maka ripple ini bukanlah perbatasan antara ard dan langit, karena pada ripple tidak dijumpai “panah-panah api”
dan sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, 72:8.
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. 67:5.
Ripple ini juga bukan ripple lapisan-lapisan Ard seperti dalam Bola Semesta karena tidak ditemukan ripple lain sebagai batas lapisan Ard.
Dengan demikian ripple ini berada disalah satu lapisan Ard.
Ripple ini merupakan hasil teori big bang.
Karena ada bagian materi yang keluar dari ripple, maka diluar ripple masih ada ruang.
Karena merupakan bagian dari salah satu lapisan Ard, maka dihipotesakan ada ripple-ripple lain yang merupakan hasil ‘big bang’ lain di lapisan-lapisan Ard. Dengan kata lain ada banyak big bang lain, dan setiap big bang membentuk ripple, sehingga masing-masing big bang terlihat sebagai ‘gelembung’ di lapisan Ard.
Dengan dasar inilah aku melahirkan teori Gelembung-gelembung Big Bang © yang mengisi lapisan-lapisan Ard. Big bang kita merupakan salah satu diantara gelembung big bang. Aku belum mendapat clue dimana gelembung big bang kita berada. Untuk sementara aku asumsikan dulu ada di lapisan Ard yang ke 5.
Bola Semesta
Andai bisa ‘terbang’ terus keatas menuju batas alam semesta, maka secara berturut-turut kita dapat melihat planet bumi, sistem tata surya, galaksi Melky Way tempat matahari kita berada, gugusan galaksi, dan puncak eksplorasi manusia berupa peta galaksi yang seperti ‘rambat rancah’ (bahasa sunda yang artinya sarang laba-laba yang ditemui dilangit-langit rumah)
Bila kita buka Quran, langit dinyatakan dalam 2 kata
1. Sama’ yang menggambarkan langit dari sudut pandang manusia menatap ke atas langit. Sehingga sebagai pasangan Sama’ maka Ard (bumi) adalah planet bumi tempat manusia berpijak
2. Samawat yang menggambarkan langit dari sudut pandang penciptaan alam semesta. Sehingga sebagai pasangan Samawati maka Ard adalah benda-benda selain Langit, yaitu alam galaksi yang didalamnya ada bintang dan planet, termasuk matahari dan planet bumi.
Untuk mulai memetakan Alam Semesta maka ada beberapa dalil yang kita gunakan
1. Dalam konteks penciptaan alam semesta, Galaksi dan bintang bukan termasuk bagian dari langit, melainkan hanya merupakan hiasan dari langit yang terdekat
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, 37:6.
2. Di ‘atas’ langit terdekat ada lapisan-lapisan langit lagi sampai tujuh lapis langit
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. 41:12.
3. Bagian alam semesta yang bukan langit, yaitu Ard, juga mempunyai tujuh lapis sebagaimana langit
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi (Ard). Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. 65:12.
4. Bagian terluar alam semesta ini adalah Arasy dan Air
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". 11:7.
5. Ada Lohmahfuz yang mencatat segala yang terjadi di langit dan bumi
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). 10:61.
6. Allah “bersemayam” di atas Arasy
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? 10:3.
Bila kita buka Quran, langit dinyatakan dalam 2 kata
1. Sama’ yang menggambarkan langit dari sudut pandang manusia menatap ke atas langit. Sehingga sebagai pasangan Sama’ maka Ard (bumi) adalah planet bumi tempat manusia berpijak
2. Samawat yang menggambarkan langit dari sudut pandang penciptaan alam semesta. Sehingga sebagai pasangan Samawati maka Ard adalah benda-benda selain Langit, yaitu alam galaksi yang didalamnya ada bintang dan planet, termasuk matahari dan planet bumi.
Untuk mulai memetakan Alam Semesta maka ada beberapa dalil yang kita gunakan
1. Dalam konteks penciptaan alam semesta, Galaksi dan bintang bukan termasuk bagian dari langit, melainkan hanya merupakan hiasan dari langit yang terdekat
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, 37:6.
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. 41:12.
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi (Ard). Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. 65:12.
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". 11:7.
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). 10:61.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? 10:3.
Teori qrk ©
Salah satu ilmu pengetahuan yang menarik perhatian dan membuatku penasaran adalah mengenai alam semesta, atau dalam ilmu modern disebut Kosmologi. Puncak eksplorasiku adalah ketika membuka web Hawking dan menemukan bahwa masih ada hal-hal yang belum bisa dikuak oleh para kosmologis. Ada 7 (tujuh) “Unsolved Mysteries” Kosmologi yang mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa terpecahkan.
http://www.pbs.org/wnet/hawking/mysteries/html/myst.html
1. Where Does Matter Come From ?
Di awal pembentukan alam semesta (big bang) jumlah materi dan anti-materi adalah sama. Namun mengapa saat ini semesta galaksi ini hanya terdiri dari materi (anti materi sangat-sangat sedikit ditemukan) ?
2. Is Time Travel Possible ?
Penemuan blackhole memunculkan solusi-solusi wormhole dan superstring, yang secara teori memungkinkan adanya perjalanan lintas waktu. Mungkinkah diciptakan mesin waktu di dunia ini ?
3. Where Is the Missing Matter ?
Penemuan riak (ripple) pada struktur microwave background radiation menunjukkan bahwa semesta galaksi ini mempunyai massa yang jauh lebih besar dari yang terlihat. Kemana hilangnya massa yang besar ini ?
4. An Inhabited Universe ?
Proyek SETI (Search for ExtraTerrestrial Intelligence) belum berhasil mendengar suara kehidupan dari semesta galaksi. Apakah semesta ini tidak berpenghuni ?
5. An Eternity of Bubbles ?
Untuk menampung big bang dibutuhkan ruang kosong (false vacuum) . Sifat false vacuum ini memungkinkan terjadinya big-bang atau alam semesta lain, sehingga akan banyak alam semesta, dan tidak akan pernah berhenti. Benarkah ?
6. Is There a Theory of Everything ?
Teori Relativitas dan Teori Quantum mempunyai arah yang berbeda. Adakah teori yang bisa menyatukan keduanya ?
7. What Is the Future of Cosmology ?
Ada harapan teori bahwa ruang dan waktu bersifat self-organized. Konsekuensinya adalah adanya sistem yang sangat kompleks. Mungkinkah ruang dan waktu self-organized ?
Untuk ikut-ikutan memecahkan misteri ini, aku baca-baca ayat Al Quran. Bagaikan main puzzle, aku merangkai ayat-ayat itu sehingga menemukan beberapa teori yang menjawab pertanyaan para kosmologis ini.
Karena teori ini berdasarkan Al Quran, maka aku sebut sebagai Quranic’s Theory. Namun karena aku tak mau jumawa, dan takut ada kesalahan dalam menafsirkan Al Quran maka aku harus bilang ini adalah Teori Rajendra Kartawiria. Jadi karena merupakan dua sumber tadi, maka aku sebut saja sebagai Teori Quranic Rajendra Kartawiria atau disingkat Teori qrk©.
Dikasih © biar paten, agar nanti istilah-istilah kosmologis tidak harus bahasa Inggris, tapi bisa bahasa Indonesia.
He he, ge er deh …
.
http://www.pbs.org/wnet/hawking/mysteries/html/myst.html
1. Where Does Matter Come From ?
Di awal pembentukan alam semesta (big bang) jumlah materi dan anti-materi adalah sama. Namun mengapa saat ini semesta galaksi ini hanya terdiri dari materi (anti materi sangat-sangat sedikit ditemukan) ?
2. Is Time Travel Possible ?
Penemuan blackhole memunculkan solusi-solusi wormhole dan superstring, yang secara teori memungkinkan adanya perjalanan lintas waktu. Mungkinkah diciptakan mesin waktu di dunia ini ?
3. Where Is the Missing Matter ?
Penemuan riak (ripple) pada struktur microwave background radiation menunjukkan bahwa semesta galaksi ini mempunyai massa yang jauh lebih besar dari yang terlihat. Kemana hilangnya massa yang besar ini ?
4. An Inhabited Universe ?
Proyek SETI (Search for ExtraTerrestrial Intelligence) belum berhasil mendengar suara kehidupan dari semesta galaksi. Apakah semesta ini tidak berpenghuni ?
5. An Eternity of Bubbles ?
Untuk menampung big bang dibutuhkan ruang kosong (false vacuum) . Sifat false vacuum ini memungkinkan terjadinya big-bang atau alam semesta lain, sehingga akan banyak alam semesta, dan tidak akan pernah berhenti. Benarkah ?
6. Is There a Theory of Everything ?
Teori Relativitas dan Teori Quantum mempunyai arah yang berbeda. Adakah teori yang bisa menyatukan keduanya ?
7. What Is the Future of Cosmology ?
Ada harapan teori bahwa ruang dan waktu bersifat self-organized. Konsekuensinya adalah adanya sistem yang sangat kompleks. Mungkinkah ruang dan waktu self-organized ?
Untuk ikut-ikutan memecahkan misteri ini, aku baca-baca ayat Al Quran. Bagaikan main puzzle, aku merangkai ayat-ayat itu sehingga menemukan beberapa teori yang menjawab pertanyaan para kosmologis ini.
Karena teori ini berdasarkan Al Quran, maka aku sebut sebagai Quranic’s Theory. Namun karena aku tak mau jumawa, dan takut ada kesalahan dalam menafsirkan Al Quran maka aku harus bilang ini adalah Teori Rajendra Kartawiria. Jadi karena merupakan dua sumber tadi, maka aku sebut saja sebagai Teori Quranic Rajendra Kartawiria atau disingkat Teori qrk©.
Dikasih © biar paten, agar nanti istilah-istilah kosmologis tidak harus bahasa Inggris, tapi bisa bahasa Indonesia.
He he, ge er deh …
.
Jumat, 05 September 2008
Al Quran sebagai HIPOTESA ilmiah
Hari ini temanku Edi Setijawan mengirim e-book karya Harun Yahya tentang mukjizat Al Quran, yang menunjukkan bahwa perkembangan ilmu modern membuktikan kebenaran ayat-ayat Al Quran.
Semasa muda dulu, aku pernah menemukan ayat yang menggelikan tentang gunung.
’gunung itu menjulang ke atas, koq disebut menjadi pasak bumi’.
’gunung itu diam, koq disebut bergerak seperti awan’.
Lama berlalu. Sampai akhirnya disalah satu kuliah, dosenku menjelaskan tentang planet bumi dan lempengan kerak bumi. Kata beliau, semakin tinggi permukaan bumi (gunung), maka kerak bumi semakin tebal ke bawah. Beliau juga bilang bahwa lempengan kerak bumi itu terapung dan bergerak.
Saat itu aku tersentak, dan sepulang kuliah langsung ku buka Al Quran.
16:15. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk,
27:88. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Kemudian dilanjutkan dengan temuan2 lain tentang keselarasan ilmu pengetahuan dan Al Quran. Sehingga aku tertantang untuk mengeksplorasi ilmu alam dan tubuh manusia untuk membuktikan Al Quran itu benar.
Semasa muda dulu, aku pernah menemukan ayat yang menggelikan tentang gunung.
’gunung itu menjulang ke atas, koq disebut menjadi pasak bumi’.
’gunung itu diam, koq disebut bergerak seperti awan’.
Lama berlalu. Sampai akhirnya disalah satu kuliah, dosenku menjelaskan tentang planet bumi dan lempengan kerak bumi. Kata beliau, semakin tinggi permukaan bumi (gunung), maka kerak bumi semakin tebal ke bawah. Beliau juga bilang bahwa lempengan kerak bumi itu terapung dan bergerak.
Saat itu aku tersentak, dan sepulang kuliah langsung ku buka Al Quran.
16:15. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk,
27:88. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Kemudian dilanjutkan dengan temuan2 lain tentang keselarasan ilmu pengetahuan dan Al Quran. Sehingga aku tertantang untuk mengeksplorasi ilmu alam dan tubuh manusia untuk membuktikan Al Quran itu benar.
Atau dengan sudut pandang lain, ayat2 Al Quran aku gunakan sebagai HIPOTESA ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
.
Rabu, 03 September 2008
Clue Memahami Al Quran
Ketika membaca, berarti sedang mengembangkan wawasan. Terlepas kita setuju atau tidak setuju dengan isi bacaan tersebut.
41:53. Kami akan memperlihatkan kepada mereka
Membaca Al Quran juga memberi kita tambahan wawasan. Wawasan berarti Kecerdasan. Membaca Quran memberi Kecerdasan Qurani.
Lalu bagaimana kita bisa setuju atau tidak setuju dengan isi Al Quran ?
Ternyata Al Quran memberi "clue" atau petunjuk bagaimana agar ia bisa dipahami.
41:53. Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kekuasaan) Kami
di segenap ufuk
dan pada diri mereka sendiri,
sehingga jelaslah bagi mereka
bahwa Al Qur'an itu adalah benar.
Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu)
bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?
Al Quran memberi wawasan; bagaimana manusia hidup selaras alam semesta
Jadi blog ini tidak jauh-jauh dari ilmu alam semesta dan ilmu tentang manusia yang disejajarkan dengan ayat-ayat Al Quran
.
Langganan:
Postingan (Atom)