PEP mempunyai daya tarik dan daya dorong. Pada awalnya daya tarik jauh lebih kuat, namun dengan kemampatannya maka daya dorong PEP semakin besar dan semakin besar. Hingga pada suatu saat…Bang!, terjadi ledakan yang sangat dahsyat. Terjadi Biang Bang.
Biang Bang melempar semua kandungannya keluar, baik yang masih dalam bentuk zarah maupun yang berbentuk granular. Sebagian granular PEP yang belum masif juga terurai menjadi pasangan zarah.
Energi ledakan yang begitu besar menyebabkan hampir semua pasangan zarah terpisah. Energi itu menyebabkan materi dan anti materi bertumbukan dan saling melontar atau merenggang. Selanjutnya pasangan zarah terdorong oleh energi Biang Bang yang melempar keluar. Karena tidak saling mengikat, lontaran itu menyebabkan pasangan zarah terpisah jauh. Zarah anti-materi yang ‘lebih ringan’ terdorong lebih jauh keluar dibandingkan zarah materi yang ‘lebih berat’.
Granular PEP yang bermuatan ‘anti-materi’ juga terlempar lebih jauh dibanding Granular PEP bermuatan ‘materi’. Granular PEPyang sangat kecil dan juga Granular PEP besar yang tak-masif dan pecah akibat ledakan, akan terlempar menghasilkan beraneka benda ‘terbakar’ yang disebut bintang. Sehingga ledakan menghasilkan Granular PEP, bintang dan zarah.
Dengan demikian terbentuk dua kelompok alam, yaitu Alam Materi (hanya ada sedikit Anti-Materi) dan alam Anti-materi (hanya sedikit Materi). Alam Materi disebut Ard sedangkan alam Anti-Materi disebut sebagai Langit. Biang Bang merupakan ledakan dari PEP yang memisahkan Ard dan Langit
21:30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Daya ledakan Biang Bang yang sangat kuat menyebabkan Lapisan Air menjadi terdesak. Sebagian Air masuk ke wilayah Biang Bang, bercampur dengan zarah dan granular PEP. Sebagian lagi mendesak Arasy dan rembes atau terserap ke wilayah Arasy seperti resapan kapiler
.
Minggu, 21 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar