Rasa penasaran untuk membantu para Kosmologis dunia memecahkan Unsolved Mysteri telah membawaku mengawang-ngawang jauh ke atas, jauh ke masa lalu dan jauh ke masa depan.
Namun kusadar bahwa aku tidak berada di langit, bukan di masa lalu dan belum tiba di masa datang. Aku ada di dimensi waktu dan ruang “Saat Ini”. Dan saat ini aku berperan sebagai anak, suami, bapak, karyawan, tetangga dan hamba Allah
Dengan modal Teori QRK aku tidak akan menjadikan apapun yang ada di Alam Semesta sebagai Tuhan. Tuhanku dan Tuhan seluruh makhluk di Alam Semesta ini, ada di luar Alam Semesta dan ‘bersemayam’ di Lapisan Ard.
Dengan modal Teori QRK aku akan menjalani hidup sebagai sebuah permainan/game, dengan tantangan bagaimana menyerap sebanyak mungkin ilham “YA”, dan mengimplementasikan dalam buah pikiran, sikap dan tindakan.
Karena dimensi waktu mutlak terus berjalan, maka sudah tidak pada tempatnya aku menyia-nyiakan waktu.
103:1. Demi masa.
103:2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
103:3. kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh
dan saling nasihat menasihati dengan kebenaran
dan saling nasihat menasihati dengan kesabaran.
.
Kamis, 01 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Antum benar, manfaatkanlah waktu... Al-Ghazaly mengatakan : hal yg paling jauh didunia ini adalah waktu, krn waktu yg sdh lewat walau sedetik tak akan pernah kembali... dan hal yg paling dekat adalah kematian...
Luar biasa, Yang membantu para kosmologis dunia dan memecahkan Unsolved Mystery, dan mengawang-ngawang jauh ke atas, sampai mengetahui dimana Tuhannya bersemayam yaitu dilapisan Ard.
Posting Komentar