Tidak adanya Arasy, menyebabkan Surga bersentuhan langsung dengan Allah. Sentuhan pertama menyebabkan zarah atau partikel bagian terluar Surga mengering seperti di sangray (digoreng tanpa minyak), menjadi butir-butir pasir. Begitu luasnya permukaan butir pasir itu, sehingga bagaikan ‘padang sangray pasir’. Selanjutnya ‘padang sangray pasir’ ini akan mendingin dan menjadi bagian dari Surga. Untuk sementara kita sebut saja dengan Padang Masyhar.
Kondisi Padang Masyhar’ yang penuh energi ini memenuhi syarat sebagai Rahim Alam terbesar dan satu-satunya pada saat itu. Di Rahim Alam inilah terbentuk sekaligus beraneka ragam makhluk hidup dalam jumlah yang sangat banyak. Makhluk-makhluk hidup ini ditiupkan kedalamnya Ruh-ruh, baik Ruh yang berasal dari Alam Kubur maupun Ruh dari Alam Ruh. Ruh di Alam Kubur adalah Ruh yang pernah menempati jasad makhluk hidup di alam dunia, sedangkan Ruh di Alam Ruh adalah yang belum pernah menempati jasad makhluk hidup di alam dunia.
Saat Padang Masyhar berbaur dengan Surga, makhluk-makhluk tersebut juga meluncur ke bawah dan tersebar ke Surga dan Neraka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar