Minggu, 28 Desember 2008

Ketidak-seimbangan Ilham

Dengan adanya ilham yang terserap di dalam Jiwa dan ilham yang tertahan di alam kubur, maka keseimbangan ilham di alam semesta akan berubah. Kalau memperhatikan bahwa di awal Jiwa menempati jasad makhluk hidup sudah bersaksi mengenai Tuhannya, maka dia telah menyerap begitu banyak ilham “YA” dan membuang begitu banyak ilham “TIDAK”. Dan kalau memperhatikan bahwa alam semesta dan seisinya, dalam menjalani kehidupannya, tunduk kepada Allah, maka banyak ilham “YA” yang diserap dan banyak ilham “TIDAK” yang tertahan di alam kubur. Hal ini akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan ilham dimana ilham “YA” akan dijumpai jauh lebih banyak dibanding ilham “TIDAK”.

Saat jasad makhluk hidup itu mati, dan Jiwa di bawa ke alam kubur, ilham-ilham yang sudah diserap Jiwa akan tetap berada dalam Jiwa dan terbawa ke alam kubur. Hal ini menunjukkan bahwa secara individu Ruh/Jiwa akan memberi keseimbangan pasangan ilham di alam semesta. Karena jumlah ilham “YA” dan “TIDAK” yang dilempar ke alam semesta, sama dengan yang ditarik lagi ke alam kubur.

Dengan demikian, selama masih berlimpah makhluk hidup di Ard dan Langit, maka terjadi pergerakan keseimbangan ilham, dan secara keseluruhan jumlah ilham “YA” akan dijumpai jauh lebih banyak cinta dibanding ilham “TIDAK”.

Keseimbangan ini berpengaruh bagi alam semesta, karena ilham yang terserap di dalam Jiwa, tetap bersikap proaktif memberi bisikan, sedangkan ilham yang sudah tertahan di alam kubur tidak dapat memberi bisikan. Apalagi dalam kehidupan ini terjadi interaksi antara Jiwa. Artinya Jiwa yang banyak menyerap ilham “YA” akan membisikkan “YA” kepada Jiwa yang lainnya.

.

Tidak ada komentar: