Jumat, 26 Desember 2008

Pelajaran dari Petualangan Air

Berdasarkan sebagian ayat-ayat petualangan Air, maka ada beberapa catatan pelajaran yang merupakan alternatif-alternatif dalam kehidupan semesta;

1. Alam merupakan rangkaian hukum sebab-akibat yang kompleks, yang meliputi stimulus, penyebab ganda (koinsiden), akibat langsung, akibat tidak langsung, akibat ganda, bertahap, siklus tunggal, dan multi siklus. Contoh; siklus air yang tetap sebagai zat air dan siklus air yang mengalami perubahan fisika dan kimia zat, dan menghasilkan beraneka tanaman yang berbeda-beda. .

2. Hubungan sebab-akibat tersebut terjadi pada batas-batas kapasitas tertentu. Tanaman dan hewan membutuhkan curah hujan tertentu, hujan berlebih jadi air bah, hujan kurang jadi kebun kering.

3. Manusia bagian dari siklus besar semesta. Air menghidupkan tanaman dan hewan yang kita makan, yang memberikan kenyamanan kita terhadap rasa dan bau, yang menghasilkan air mani untuk proses kejadian manusia.

4. Ada sub-siklus yang tidak melibatkan tubuh manusia, atau bila terlibat akan menjadi racun bagi manusia. Air mendidih dan khamar (air memabukkan) bersifat merusak tubuh kita.

5. Kehidupan diciptakan berpasangan. Langit-bumi, siang-malam, positif-negatif, laki-perempuan,. Manusia tercipta dari air yang terpancar dari pasangan laki-laki dan perempuan.

6. Kehidupan diciptakan mempunyai rasionalitas kemiripan, sehingga dapat dijelaskan dengan pendekatan perumpamaan. Perumpamaan (analogi) kehidupan dunia seperti air hujan yang menumbuhkan, lalu kering dan diterbangkan angin.

7. Kehidupan dunia berjalan dalam batasan dimensi waktu. Bumi yang subur oleh air pada suatu waktu, akan kering pada waktu lain, dan akan hidup kembali pada waktu lainnya.

8. Beberapa makhluk hidup, terutama hewan dan manusia, mempunyai derajat kebebasan berkehendak. Makin tinggi derajatnya (yang tertinggi manusia), makin susah ditebak, karena mampu mempertimbangkan kompleksitas. Kalau hewan lebih mudah ditebak tindakannya, kalau lapar ya makan, tidak terpikir untuk dimasak dulu. Manusia punya kebebasan untuk beriman atau kafir. Orang kafir di neraka merindukan air.

9. Dampak baik/buruk dari perbuatan seseorang dapat terjadi seketika, dapat juga terjadi bertahun-tahun setelah orang tersebut wafat. Harus ada pemicu/motivasi untuk mencegah perbuatan merusak dan mendorong perbuatan baik, terutama yang berdampak panjang, sehingga seseorang tidak akan meninggalkan petaka buat generasi berikut. Motivasi itu adalah hadiah & hukuman (reward & punishment) yang tidak hanya dapat dirasakan sendiri semasa hidup, tetapi juga setelah kematiannya (surga/neraka). Air di surga serba enak sedangkan air dineraka serba merusak tubuh.

.

Tidak ada komentar: