Selasa, 30 Desember 2008

'Kun fa yakun' Lain

Apa setelah Surga?
Yang jelas drama dan “Kun fa yakun” yang melibatkan kita, sudah selesai.

Mungkin setelah ini Allah akan menciptakan “Kun fa yakun” lain
Mungkin juga di ‘bagian’ lain Zat Allah, Allah berkehendak untuk menciptakan “Kun fa yakun” lain.
Mungkin malah banyak “Kun fa yakun” di Zat Allah Yang Maha Luas ini
Alam semesta kita hanya satu titik debu diantara Alam Semesta lain yang tercipta. Allah Maha Berkehendak dan Maha Kuasa.


.

Lamanya Kehidupan Surga

Berapa lamakah periode kehidupan Surga ?
Yang jelas, waktu evaporasi yang dibutuhkan untuk menghabiskan sebuah blackhole yang massanya setara dengan massa matahari kita, membutuhkan waktu 10 pangkat 67 tahun (ada 67 angka nol berjejer di belakang angka 1)

Saat ini ada blackhole yang berasal dari salah satu bintang yang sudah mati di Galaksi kita (Galaksi Melky Way), lokasinya sekitar 3 tahun dari Afitarius A*. Blackhole ini mempunyai massa sekitar 1300 massa matahari.

Lalu di pusat Galaksi kita ada Blackhole dengan massa lebih dari 2 milyar massa matahari.


Lalu para astronom telah melihat Blackhole di Konstalasi Ursa Major yang berjarak 12.7 milyar tahun, dengan massa sekitar 10 milyar massa matahari.


Aku tak tahu berapa waktu evaporasi yang dibutuhkan untuk menghabiskan blackhole sebesar ini.
Yang jelas menurut para kosmologis, formulanya adalah



Nah, sekarang bayangkan kalau Galaksi Melky Way terdiri dari 200 milyar bintang (termasuk 1 matahari kita) dan telah menghisap seluruh bintangnya beserta planet2 dan benda langit langit lainnya, berapa massa blackhole itu? Berapa waktu dihabiskan untuk evaporasi blackhole itu?

Lalu Blackhole Gelembung Big Bang yang mempunyai trilyunan galaksi. akan menghisap seluruh benda yang ada di dalam Gelembung Big Bang

Dan Biang Blackhole yang merupakan cikal bakal neraka. Menghisap seluruh Ard dan Langit.

Entah berapa lama Neraka akan terevaporasi. Apakah 10 pangkat triliun tahun? Atau lebih?
Selain lama, Neraka juga pasti sangat-sangat panas. Dengan perbandingan massa matahari tadi, kalau blackhole dengan massa sama dengan massa matahari mempunyai panas 10^31 derajat Kelvin. Bayangkan blackhole yang lebih besar, Biang Blackhole. Hii pasti panas. Wong jalan di siang hari sudah panas, bagaimana di Neraka?


Lalu surga yang sejuk, yang proses evaporasinya jauh lebih lambat dari Neraka. Berapa lama Surga akan habis terevaporasi? Pasti saangatlah lama. Dan saat ini sulit dibayangkan lamanya. Kekal tapi tidak Maha Kekal.

.

Senin, 29 Desember 2008

'Evaporasi' Surga

Meskipun energi sejuk di Surga terlihat berada dalam keseimbangan, namun meskipun dalam proses yang sangat sangat sangat lambat, Energi Sejuk yang menghiasi surga juga akan mengalami “Evaporasi”. Proses ‘evaporasi’ terjadi melalui proses ‘pendinginan’. Sebuah pendinginan dan pembekuan yang sangat-sangat dingin.

Energi Sejuk di Surga secara perlahan bergerak keluar Surga. Zarah/partikel Sejuk yang berada dilapisan paling luar akan kehabisan Energi Sejuk. Namun karena ada pergerakan Energi Sejuk dari bagian dalamnya, maka Energi Sejuk dari bagian dalam itu akan menggantikan Energi Sejuk yang keluar. Demikian seterusnya, Energi Sejuk Zarah bagian yang lebih luar Surga akan tergantikan oleh Energi Sejuk Zarah di bagian dalam Surga. Sehingga Zarah bagian dalam Surga akan lebih dulu kehilangan Energi Sejuk dan tidak tergantikan. Zarah bagian dalam Surga akan mengalami pendinginan terlebih dahulu.

Hingga pada titik dingin tertentu, zarah tidak bergerak dan tidak bereaksi sama sekali terhadap zarah di sekitarnya. Zarah ‘mati’ ini akan terdorong oleh zarah ‘hidup’ keluar Surga dan ‘bersentuhan’ dengan Allah. Selanjutnya zarah mati beserta Energi Sejuk yang keluar Surga, akan mengalami Ubah Wujud, kembali menjadi Zat Allah.

Karena sensitivitas terhadap pendinginan, maka Ubah Wujud akan dialami terlebih dahulu oleh Ruh dan ilham Sejuk. Sehingga seluruh Ruh dan ilham akan kembali menjadi Zat Allah, dan Surga tinggal benda-benda mati tanpa makhluk hidup.

Selanjutnya seluruh Zarah Sejuk juga akan mengalami Ubah Wujud menjadi Zat Allah. Akhirnya seluruh Surga akan kembali menjadi Zat Allah. Seluruh kehidupan ini akan kembali kepada Allah.

“Sesungguhnya kami dari (milik) Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami kembali”

2:156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"


.

'Evaporasi' Neraka

Sebagaimana sifat asal Blackhole, maka akan terjadi juga “Evaporasi” dari Neraka. Energi pembakaran Neraka semakin berkurang, sehingga sebagian Zarah/partikel Panas yang berada dibagian terluar Neraka akan mendingin dan berubah menjadi Zarah/partikel Sejuk. Selanjutnya Zarah/partikel Sejuk ini akan berbaur menjadi bagian dari Surga.

Demikian seterusnya, hingga dengan berjalannya waktu maka Neraka akan habis. Semua zarah/partikelnya akan menjadi Zarah/partikel Sejuk dan menjadi bagian dari Surga. Pada saat itulah semua yang ada adalah Surga.


.

Pasangan Ilham Terpisah

Dengan terpisahnya pasangan zarah panas dan zarah sejuk, membuat ilham juga terpisah. Ilham “TIDAK” yang mempunyai ‘aura panas akan terserap ke Neraka, sedangkan ilham “YA” yang mempunyai aura sejuk akan tersebar di Surga. Penyebaran ilham ini mempengaruhi pola penyebaran makhluk hidup dari Padang Masyhar ke Surga atau Neraka.

Ruh yang ditiupkan ke makhluk hidup di Padang Masyhar ada yang berasal dari Alam Ruh, dimana Ruh-ruh di alam ruh sudah menyerap ilham “YA” dan ilham “TIDAK” selama hidup di alam dunia. Ruh yang dominan ilham “YA” akan melepaskan seluruh ilham “TIDAK” yang dulu diserap. Ilham “TIDAK” yang terlepas akan tersebar ke Neraka dan Ruh beserta ilham “YA” akan tersebar di Surga. Sedangkan Ruh yang dominasi ilham “TIDAK” akan melepaskan ilham “YA” yang dulu diserap. Ilham “YA” yang terlepas akan tersebar ke Surga dan Ruh beserta ilham “TIDAK” akan tersebar di Neraka. Secara gamblang, Ruh yang banyak Pahala masuk Surga, Ruh yang banyak Dosa akan masuk Neraka.

Semakin banyak ilham “TIDAK” yang bersama Ruh, maka makhluk hidup itu akan terserap hingga bagian paling dalam dari Neraka. Sebaliknya, semakin banyak ilham “YA” yang bersama Ruh, maka makhluk hidup itu akan tersebar di bagian paling luar dari Surga.

Dari sekian banyak jenis makhluk yang pernah hidup di dunia, maka hanya makhluk yang mempunyai derajat kebebasan memilih yang sangat tinggi yang berpotensi untuk menyerap ilham “TIDAK” dalam jumlah banyak dan lebih banyak dari ilham “YA”. Makhluk yang mempunyai derajat kebebasan memilih yang tinggi itu adalah Manusia dari dimensi WRL dan Jin dari dimensi WRC.

Selain itu, semua makhluk hanya mempunyai derajat kebebasan memilih yang rendah. Kalaupun mereka menyerap ilham “TIDAK” maka dampaknya sangat-sangat kecil terhadap kehidupan. Bahkan makhluk yang bernama Malaikat, meskipun mempunyai kemampuan tinggi, namun kebebasan memilihnya rendah bahkan mendekati nol. Malaikat yang beraneka ragam itu, hanya dan hanya akan memilih ilham “YA” untuk tunduk patuh pada sunatullah atas alam semesta dan atas fitrah dirinya.

Ada Ruh yang belum pernah ditiupkan di ke dalam jasad makhluk hidup di alam dunia, dan masih di Alam Ruh. Ruh-ruh ini akan ditiupkan di jasad-jasad makhluk hidup di Padang Masyhar. Keberuntungan Ruh baru ini adalah bahwa pasangan ilhamnya telah terpisah, sehingga ia hanya ditemani ilham “YA”. Oleh karena itu Ruh-ruh ini akan berbaur di Surga. Ruh-ruh ini menempati jasad makhluk hidup yang bernama Bidadari.

Penciptaan Kembali Makhluk Hidup

Tidak adanya Arasy, menyebabkan Surga bersentuhan langsung dengan Allah. Sentuhan pertama menyebabkan zarah atau partikel bagian terluar Surga mengering seperti di sangray (digoreng tanpa minyak), menjadi butir-butir pasir. Begitu luasnya permukaan butir pasir itu, sehingga bagaikan ‘padang sangray pasir’. Selanjutnya ‘padang sangray pasir’ ini akan mendingin dan menjadi bagian dari Surga. Untuk sementara kita sebut saja dengan Padang Masyhar.

Kondisi Padang Masyhar’ yang penuh energi ini memenuhi syarat sebagai Rahim Alam terbesar dan satu-satunya pada saat itu. Di Rahim Alam inilah terbentuk sekaligus beraneka ragam makhluk hidup dalam jumlah yang sangat banyak. Makhluk-makhluk hidup ini ditiupkan kedalamnya Ruh-ruh, baik Ruh yang berasal dari Alam Kubur maupun Ruh dari Alam Ruh. Ruh di Alam Kubur adalah Ruh yang pernah menempati jasad makhluk hidup di alam dunia, sedangkan Ruh di Alam Ruh adalah yang belum pernah menempati jasad makhluk hidup di alam dunia.

Saat Padang Masyhar berbaur dengan Surga, makhluk-makhluk tersebut juga meluncur ke bawah dan tersebar ke Surga dan Neraka.

Neraka dan Surga

Biang Blackhole meneruskan pemampatannya. Karena tak ada lagi benda yang dihisap, maka pemampatan semakin meningkatkan suhu. Biang Blackhole menjadi kecil dan sangat-sangat kecil. Kandungan Blackhole yang hanya terdiri dari Zarah Panas menyebabkan pemampatan tersebut tidak menimbulkan energi ledakan. Ketika terjadi puncak pemampatan, tidak terjadi lagi ledakan seperti Biang Bang. Tetapi Biang Blackhole tersebut akan menyala, seperti Api. Dan menjadi Neraka.

Benda-benda yang terbentuk didalam Biang Blackhole merupakan benda-benda sangat panas. Karena ada Air yang terhisap atau terbentuk kembali di dalam Biang Blackhole. Maka penciptaan Makhluk Hidup dimulai kembali, sehingga ada kehidupan di Biang Blackhole.

Diluar Biang Blackhole, Zarah-zarahdan partikel-partikel sejuk saling berinteraksi membentuk benda-benda sejuk. Pembentukan benda-benda sejuk dimulai dari bagian yang dekat dengan Biang Blackhole dan diteruskan ke bagian terluar. Air-air yang ada disekitarnya, sebagian akan membantu penciptaan kembali Makhluk Hidup, dan sebagian akan tetap menjadi Air yang bergerak di seantero alam semesta. Seperti sungai yang melayang-layang. Inilah Surga yang luasnya seluas bekas areal Ard dan Langit

dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, (QS 81:11-13)

9:89. Allah telah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.


3:133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,


.

Akhir Masa Dunia

Dengan pendekatan sama, Biang Blackhole bersifat mirip Blackhole kecil. Hanya saja proses pemampatannya yang luar biasa, menyebabkan gas buangannya bersifat halus. Boleh dikata sebesar zarah.

Setiap benda yang masuk ke dalam Biang Blackhole, baik itu Big Blackhole maupun Gelembung Big Bang atau benda lepas lainnya, akan diurai dan dimampatkan berulangkali dengan kecepatan dan gaya yang tinggi. Hingga akhirnya terurai menjadi zarah-zarah.
Ada dua jenis zarah hasil uraian, yaitu zarah penyimpan panas (Zarah Panas) dan zarah penolak panas (Zarah Sejuk). Biang Blackhole akan menahan Zarah Panas dan akan membuang Zarah Sejuk. Selanjutnya Zarah Sejuk ini tidak terhisap kembali oleh Biang Blackhole sehingga beredar banyak diluar Biang Blackhole.


Saat Ard dan Langit tersedot Biang Blackhole, Lapisan Air dan Arasy kehilangan penopang. Karena pada saat itu satu-satunya energi yang besar di alam semesta ini adalah energi Biang Blackhole, maka Air dan Arasy ikut terhidap Blackhole. Hanya saja, sebagai zat informatif, Air mempunyai kesempatan untuk mentransformasi menjadi Air yang bersifat menolak Panas atau bersifat seperti Zarah Sejuk. Dengan demikian tidak semua Air terhisap ke Biang Blackhole.

.
Pada akhir periode Penghisapan, alam semesta akan terdiri dari dua bagian, yaitu Blackhole yang berisi Zarah Panas dan selebihnya adalah Zarah Sejuk yang bercampur dengan Air Sejuk. Karena ada dampak hisapan Biang Blackhole maka ukuran Alam Semesta akan mengerut sedikit. Yang tadinya seluas Ard, Langit, Air dan Arasy, sekarang luasnya kira-kira hanya seluas Ard dan Langit saja.

Dinamika Blackhole

Saat menghisap benda-benda disekitarnya, Blackhole bagaikan sebuah mesin jet di pesawat terbang, yang menghisap udara di depannya dan membuang gas buang (emisi) ke belakang. Blackhole menghisap benda di sekitarnya dalam bidang cakram, dan melontarkan anti-partikel keluar (Hawking Radiation)





Berdasarkan hukum fisika, dengan meningkatnya gaya gravitasi maka dimensi waktu menjadi melebar, artinya dimensi waktu secara relatif menjadi lebih lambat. Di pusat black hole, besaran gravitasinya tidak terhingga sehingga dimensi waktu menjadi tak terhingga. Kondisi inilah yang disebut dengan kondisi singularity.

Kemasifan black hole yang sangat tinggi ini menyebabkan temperatur di dalamnya sangat tinggi. Black hole dengan massa sebesar matahari kita, diperkirakan mempunyai suhu sebesar 1031 OK. Setara dengan 1,000,000,000,000,000,000,000,000. atau 10 pangkat 24 kali panas matahari.

Selain menghisap dan melemparkan anti partikel keluar, para ahli fisika menghitung adanya aktivitas evaporasi (penguapan) dari Black Hole. Evaporasi ini berjalan sangat lambat yang berarti secara perlahan akan mengurangi ‘isi’ Black Hole. Untuk sebuah black hole dengan massa sebesar matahari kita, proses terjadinya evaporasi akan menamatkan riwayatnya dalam waktu 10^67 (sepuluh pangkat enam puluh tujuh) tahun.

.

Bagai Mawar Merah

Hisapan Biang Blackhole sangat kuat. Semakin banyak menghisap, Biang Blackhole akan semakin besar dan hisapannya akan semakin kuat. Begitu kuatnya sehingga lapisan-lapisan Langitpun ikut tersedot. Lapisan Air dan Arasypun ikut tertarik dan melebur. Namun tidak semua ikut terhidap Biang blackhole, karena ada lontaran-lontaran. Air

Yang menarik, kejadian penghisapan atau kehancuran Ard dan Langit, atau kematian makhluk-makhluk hidup didalamnya, tersedotnya lapisan-lapisan Ard dan Langit, digambarkan indah bagaikan bunga mawar merah.


“Maka apabila langit telah terbelah, maka dia menjadi mawar merah seperti minyak (berkilauan)” (QS 55:37)




.

Periode Penghisapan

Masa Pendinginan dan Kehidupan Makhluk hidup terus berlangsung. Secara keseluruhan, saat ini masih ada sisa daya lontar dari ledakan Biang Bang. Ard dan Langit masih bergerak keluar, alam semesta masih mengembang walau dengan kecepatan yang semakin lambat.

Daya dorong ledakan akan makin sedikit dan akan habis, sehingga Ard dan Langit berhenti mengembang. Disisi lain Biang Blackhole semakin membesar karena telah menghisap benda-benda disekitarnya. Kemudian mulailah periode Pengerutan atau Penghisapan. Untuk seluruh Alam semesta kita sebut Biang Crunch.

Kejadiaannya merupakan kebalikan dari proses pembentukan Ard dan Langit. Blackhole yang kecil menghisap sekitarnya. Blackhole lebih besar dan blackhole galaksi menghisap bintang-bintang dan blackhole kecil disekitarnya. Blackhole Gelembung Big Bang menghisap galaksi dan Blackhole galaksi. Blackhole Gelembung Big Bang menghisap Gelembung Big bang dan Black hole sekitarnya, dan seterusnya hingga akhirnya semua akan terhisap ke Biang Blackhole.

21:104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.

Bagaimana dengan planet bumi tempat tinggal kita?
Matahari akan kehabisan energi sekitar 6 milyar tahun kedepan. Galaksi kita (Melky Way) akan bersenggolan dengan Galaksi Andromeda dalam 2 milyar tahun kedepan. Blackhole di pusat Galaksi Melky Way masih membutuhkan belasan milyar tahun lagi untuk melebarkan daerah hisapan sampai matahari.

Al Quran mengisyaratkan bahwa matahari akan digulung oleh Blackhole terdekat, sebelum matahari itu mati. Dan planet bumi juga akan terhisap, dimana gunung-gunungnya akan terhisap dan beterbangan meninggalkan bumi.

81:1. Apabila matahari digulung,
101:5. dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.


.

Enam Masa Penciptaan

Al Quran menyatakan bahwa Ard dan Langit yang ada saat ini diciptakan dalam enam masa.

7:54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

10:3. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?

11:7. Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".

25:59. Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.

32:4. Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?

50:38. Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan.

57:4. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.


Berdasarkan uraian diatas, maka aku berhipotesa bahwa enam masa tersebut adalah:
1. Penciptaan Lauh Mahfuz
2. Ubah wujud Bola Semesta Zarah
3. Pembentukan PEP
4. Biang Bang
5. Pendinginan
6. Penciptaan Makhluk hidup


.

Minggu, 28 Desember 2008

Teori Evokreasi

Penciptaan jenis-jenis makhluk hidup di alam semesta ini terjadi secara bertahap. Di planet bumi saja begitu banyak kita menemui keanekaragaman hayati. Diantara keaneka ragaman itu terdapat kemiripan-kemiripan rancangan, sehingga muncullah teori Evolusi, yang dalam bahasa gamblangnya diterjemahkan bahwa manusia berasal dari monyet yang berevolusi. Sementara para religius bertahan dengan teori Kreasi yang menyatakan setiap makhluk diciptakan langsung oleh Tuhan, tanpa terkait makhluk hidup lainnya.

Disinilah muncul teoriku, yaitu Teori Evokreasi. Bahwa penciptaan makhluk hidup memang secara evolusi dan evolusi itu terjadi dalam proses penciptaan Sulalat oleh Lauh Mahfuz. Untuk selanjutnya diciptakan secara terpisah di Rahim Alam masing-masing.

Perumpamaannya adalah seperti handphone canggih saat ini dengan feature yang lengkap. Ada fungsi telekomunikasi, fungsi walkman, fungsi radio, fungsi camera foto, fungsi handycam, fungsi TV, fungsi internet, fungsi komputer, fungsi GPS, dan beragam fungsi lainnya. Semua ada dalam satu benda digenggaman tangan.

Handphone canggih tersebut bukan berasal dari telepon rumah yang berubah menjadi handphone. Bukan juga berasal dari TV tabung hitam putih yang tiba-tiba berubah menjadi handphone. Tetapi handphone tersebut merupakan hasil Evolusi dari Kreasi manusia ber-milenium tahun lamanya. Dirancang ide dan blue-printnya, lalu disediakan dulu pabriknya, lalu dengan bahan-bahan yang ada diproduksilah handphone tersebut. Dan handphone itu tidak bisa diproduksi di pabrik sepatu.

Otak manusia jaman Adam, Mesir, Romawi, Majapahit hingga zaman sekarang adalah sama. Namun manusia jaman Romawi tidak bisa membuat handphone canggih ini. Dibutuhkan kreasi-kreasi dasar dan dari kreasi-kreasi dasar inilah muncul ide untuk kreasi-kreasi lanjutan. Begitu seterusnya, muncul kreasi-kreasi lanjutan yang bertingkat-tingkat dan semakin kompleks.

Begitulah, khusus di planet Bumi, penciptaan Adam berasal dari sulalat manusia bukan dari monyet. Tetapi ide sulalat manusia muncul setelah terciptanya monyet dan makhluk hidup lain. Sehingga Sulalat manusia adalah penyempurnaan dari sulalat monyet dan makhluk hidup lainnya. Perkembangan dari ide-ide Lauh Mahfuz terlihat dari Garis Evolusi Sulalat/Genetika atau dalam istilah ilmu modernnya adalah Pohon Kehidupan Pilogenetik




.

Regenerasi Makhluk Hidup

Rancangan Sulalat memungkinkan makhluk hidup yang sudah tercipta dapat membuat makhluk hidup baru, tanpa menunggu adanya gejolak alam atau Rahim Alam. Makhluk hidup yang tercipta melalui Rahim Alam, juga mengandung Sulalat atau kromosom yang mengandung kode genetik. Kemudian dalam jasad makhluk hidup juga dibekali dengan ‘rahim sendiri’. Dengan demikian makhluk hidup mampu melahirkan keturunan, berkembang biak atau regenerasi.

Cara regenerasi makhluk hidup beraneka ragam. Untuk makhluk hidup di bumi saja ada yang dengan cara membelah diri, kawin sendiri (hermaprodit), bertelur dan mengandung/hamil.

Untuk manusia, ada 4 proses penciptaan manusia, yaitu penciptaan Adam langsung dari sulalat, penciptaan Hawa dari re-kreasi sulalat Adam, penciptaan Isa dengan self-kreasi sulalat dan penciptaan manusia lainnya dengan penggabungan sulalat. Semuanya bersumber dari Sulalat. Berikut adalah perbandingan proses penciptaan Adam, penciptaan manusia umumnya menurut Al Quran dan ilmu modern. Semuanya bersumber dari Sulalat. Berikut adalah perbandingan proses penciptaan Adam, penciptaan manusia umumnya menurut Al Quran dan ilmu modern.


Kelompok Makhluk Hidup

Dengan adanya multidimensi alam semesta dan kemampuan Air untuk berada di semua dimensi, maka disetiap dimensi ada makhluk hidup. Jadi makhluk hidup yang tercipta di alam semesta ini dapat dikelompokkan :

1. Makhluk hidup di WRC Langit, seperti Malaikat dan dunianya, kita sebut saja Dunia Terbang Zarah Putih

2. Makhluk hidup di WRC Ard, seperti Jin dan dunianya, kita sebut saja Dunia Terbang Zarah Hitam

3. Makhluk hidup di WRL Langit, seperti makhluk melata di Langit, kita sebut Dunia Melata Anti-materi

4. Makhluk hidup di WRL Ard, seperti manusia dan dunianya, kita sebut Dunia Melata Materi


.

Penciptaan Makhluk Hidup

Setelah Dunia Ruh tercipta melalui Ubah Wujud kedua, maka makhluk hidup sudah mulai dapat diciptakan, sesuai dengan informasi Kreasi Sulalat/Genetik dari Lauh Mahfuzh. Yang dibutuhkan pertama kali adalah lokasi yang memungkinkan penciptaan makhluk hidup. Pada lokasi tertentu hanya bisa diciptakan makhluk hidup tertentu. Lokasi itu pada umumnya mempunyai bahan yang memadai, ada Air dalam jumlah cukup, dan ada Energi dalam jumlah cukup. Energi yang cukup diperoleh pada kondisi terjadi ‘gejolak alam’. Kita sebut saja lokasi itu sebagai Rahim Alam.
Pada lokasi tersebut mulailah diciptakan Sulalat atau kromosom yang mengandung kode genetik. Selanjutnya dengan energi yang ada setiap bahan yang ada akan bereaksi membentuk jasad makhluk hidup sesuai Sulalat. Sesuai rancangan sulalat, maka akan tercipta pasangan dari jasad makhluk hidup, sehingga terbentuklah sepasang makhluk hidup.
Saat gejolak alam mereda, maka terjadilah proses pendinginan jasad makhluk hidup. Jasad yang telah dingin mulai menunjukkan aktivitas tubuh. Saat bagian otak sudah mulai terbentuk dan mulai membutuhkan keputusan-keputusan, maka saat itulah Ruh ditiupkan ke jasad makhluk hidup. Setelah makhluk hidup sudah lengkap sesuai Sulalat, maka berakhirlah periode Rahim Alam. Dan terciptalah satu jenis makhluk hidup.

Sesuai dengan persyaratan yang ada, terutama faktor Air, maka penciptaan makhluk hidup pertama di alam semesta terjadi di Langit. Dan sesuai dengan kemudahan ketersediaan bahan, maka makhluk hidup pertama yang tercipta adalah makhluk-makhluk yang terbang. Terbang dalam arti kata tidak terikat oleh gravitasi bintang atau planet. Dari sudut energi maka makhluk hidup pertama adalah yang berada di WRC. Jadi makhluk hidup pertama di alam semesta tercipta bahan terbang di WRC Langit.

Selanjutnya terbentuk makhluk-makhluk hidup di perbatasan Langit dan Ard, kemudian di Ard. Juga terbentuk makhluk hidup di WRL dan makhluk hidup di bintang dan planet. Semua sesuai dengan kondisi dan kesempatan ketersediaan Air, energi dan bahan.

Dalam Al Quran, makhluk hidup yang terikat oleh gravitasi disebut sebagai binatang melata, artinya tidak bisa terbang melepaskan diri dari gravitasi tempat tinggalnya, baik bintang maupun planet. Burung-burung di planet bumi, walaupun bisa terbang tapi masih terikat oleh gravitasi bumi. Artinya terbangnya adalah membuat gaya terhadap gravitasi.

42:29. Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) -Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.

Manusia tidak bisa terbang dan terpengaruh gravitasi, sehingga termasuk makhluk melata. Tetapi dengan kemampuan akalnya, manusia dapat memanfaatkan benda-benda disekitarnya untuk membebaskan diri dari gravitasi bumi, dan keluar dari planet bumi. Jadi manusia adalah makhluk melata yang cerdas.

.

Pahala dan Dosa

Serapan ilham bagaikan makanan bagi Ruh/Jiwa. Ilham “YA” merupakan makanan bergizi, sedangkan ilham “TIDAK” merupakan makanan beracun. Secara bahasa gamblang makan bergizi adalah PAHALA sedangkan makanan beracun adalah DOSA.

Komposisi Pahala dan Dosa yang dimakan Jiwa akan merubah penampakan sang Jiwa. Serapan ilham akan mempengaruhi ‘kebersihan’ dan ‘kekotoran’ nya. Jiwa yang banyak menyerap ilham “YA” akan membuat Jiwa tersebut tampak lebih ‘putih-bersih’. Sedangkan Jiwa yang banyak menyerap ilham “YA” akan membuat Jiwa tersebut tampak lebih ‘hitam-kotor’.

Gambar perbandingan Jiwa awal, jiwa dipenuhi dosa dan jiwa dipenuhi pahala

.

Ketidak-seimbangan Ilham

Dengan adanya ilham yang terserap di dalam Jiwa dan ilham yang tertahan di alam kubur, maka keseimbangan ilham di alam semesta akan berubah. Kalau memperhatikan bahwa di awal Jiwa menempati jasad makhluk hidup sudah bersaksi mengenai Tuhannya, maka dia telah menyerap begitu banyak ilham “YA” dan membuang begitu banyak ilham “TIDAK”. Dan kalau memperhatikan bahwa alam semesta dan seisinya, dalam menjalani kehidupannya, tunduk kepada Allah, maka banyak ilham “YA” yang diserap dan banyak ilham “TIDAK” yang tertahan di alam kubur. Hal ini akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan ilham dimana ilham “YA” akan dijumpai jauh lebih banyak dibanding ilham “TIDAK”.

Saat jasad makhluk hidup itu mati, dan Jiwa di bawa ke alam kubur, ilham-ilham yang sudah diserap Jiwa akan tetap berada dalam Jiwa dan terbawa ke alam kubur. Hal ini menunjukkan bahwa secara individu Ruh/Jiwa akan memberi keseimbangan pasangan ilham di alam semesta. Karena jumlah ilham “YA” dan “TIDAK” yang dilempar ke alam semesta, sama dengan yang ditarik lagi ke alam kubur.

Dengan demikian, selama masih berlimpah makhluk hidup di Ard dan Langit, maka terjadi pergerakan keseimbangan ilham, dan secara keseluruhan jumlah ilham “YA” akan dijumpai jauh lebih banyak cinta dibanding ilham “TIDAK”.

Keseimbangan ini berpengaruh bagi alam semesta, karena ilham yang terserap di dalam Jiwa, tetap bersikap proaktif memberi bisikan, sedangkan ilham yang sudah tertahan di alam kubur tidak dapat memberi bisikan. Apalagi dalam kehidupan ini terjadi interaksi antara Jiwa. Artinya Jiwa yang banyak menyerap ilham “YA” akan membisikkan “YA” kepada Jiwa yang lainnya.

.

Serapan dan Lontaran ILHAM

Setiap langkah yang dilalui Ruh/Jiwa dalam hidupnya adalah pilihan-pilihan, memilih ilham “YA” atau “TIDAK”. Bila Jiwa memilih dan bertindak sesuai ilham “YA” maka Jiwa akan ‘menghisap’ ilham “YA” kedalamnya dan melontarkan/membuang ilham “TIDAK” keluar.
Sebaliknya, bila Jiwa memilih dan bertindak sesuai ilham “TIDAK” maka Jiwa akan ‘menghisap’ ilham “TIDAK” kedalamnya dan melontarkan/membuang ilham “YA” keluar.

Lontaran ilham ini selanjutnya akan tertangkap oleh Ruh ‘bermuatan’ ilham ‘pasangan’. Ilham “TIDAK” yang terbuang akan ditangkap oleh Ruh ‘bermuatan’ ilham “YA”, sedangkan ilham “YA” yang terbuang akan ditangkap oleh Ruh ‘bermuatan’ ilham “TIDAK”

Sesuai kapasitas muatannya, apabila ilham yang ditangkap sudah mencapai kapasitas muatannya, maka secara periodik Ruh-ruh bermuatan ini akan memasuki dimensi WRC membawa ilham tangkapannya ke perbatasan Langit. Hal ini karena dimensi WRC nya berbeda. Kemudian ilham tersebut berpindah tangan dan dilanjutkan oleh Ruh berikutnya yang mampu memasuki dimensi WRC Langit.

32:5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

70:4. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.


Selanjutnya ilham ini akan melalui Lauh Mahfuz dan ditangkap sebagai informasi oleh Lauh Mahfuz. Informasi yang ditangkap, dicatat dan disimpan oleh Lauh Mahfuz adalah bagaikan cermin pasangan. Bila yang dibawa Ruh adalah ilham “YA”, maka dicatat sebagai ilham “TIDAK”, dan sebaliknya.

Setelah melewati Lauh Mahfuz, ilham tangkapan tersebut dilepas di Alam Kubur.

10:61. Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

Proses serapan, lontaran dan ‘pencatatan’ ilham dapat diilustrasikan sebagai berikut :

.

Wahyu dan Setan

Saat proses Ubah Wujud kedua, selain tercipta Ruh-ruh, juga tercipta pasangan ILHAM yang mendampingi setiap Ruh, yaitu ilham “YA” dan ilham “TIDAK”. Ilham “YA” merupakan ilham dengan Aura Sejuk yang mengakui tentang Ke Maha Esa an Allah dan tunduk terhadap skenario nikmat alam semesta yang telah ditetapkan Allah. Sedangkan Ilham “TIDAK” merupakan ilham dengan Aura Panas yang tidak mengakui Kemahaesaan Allah dan tidak tunduk terhadap skenario nikmat alam semesta yang telah ditetapkan Allah.

Saat Ruh ditiupkan ke dalam jasad makhluk hidup, maka setiap Ruh/Jiwa tersebut didampingi oleh pasangan Ilham tersebut dalam jumlah yang berlimpah. Pasangan ilham tersebut akan selalu proaktif menyampaikan pendapat/bisikan kepada Ruh. Karena melekat pada Ruh, maka pendapat/bisikan pasangan ilham ini tidak dapat dihindari oleh Ruh. Semakin tinggi derajat kebebasan memilih suatu makhluk, maka makin kompleks alternatif-alternatif yang muncul, makin agresif ilham “YA” dan ilham “TIDAK”, dan makin tinggi daya/kemampuan Ruh menganalisa alternatif-alternatif.

91:8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
91:9. sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
91:10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Menjelang Ruh ditiupkan ke dalam jasad makhluk hidup, Ruh/Jiwa tersebut dibekali dengan penekanan ilham “YA” yang paling mendasar, yaitu tentang Tuhannya.

7:172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",


Dalam perjalanan kehidupan, ilham “YA” meliputi semua bisikan untuk tunduk.

7:54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

55:6. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.

2:131. Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

30:26. Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.


Misalnya, bila aturan semesta adalah “mengambil haknya”, maka ilham “YA” membisikkan untuk tunduk “mengambil haknya”. Sedangkan ilham “TIDAK” akan membisikkan untuk tidak tunduk, yaitu “tidak/takut mengambil haknya” atau “mengambil yang bukan haknya”. Jadi menipu, mencuri, korupsi dan sejenisnya menunjukkan bahwa Ruh memutuskan untuk sepaham dengan bisikan ilham “TIDAK”

.

Pasangan Informasi dan Informasi Alternatif

Tugas Ruh adalah memilih . Setiap Informasi ada “Pasangan Informasi”. Ada dua jenis pasangan informasi dasar, yaitu Pasangan Informasi Statis dan Pasangan Informasi Dinamis.

Pasangan Informasi Statis berkaitan dengan benda dan keterangan, misalnya “bintang” maka pasangan informasinya adalah “bukan bintang”, “hitam” pasangan informasinya adalah “bukan hitam”, “tujuh” pasangannya “bukan tujuh, “tinggi” pasangan informasinya adalah “tidak tinggi”.

Sedangkan Pasangan Informasi Dinamis berkaitan dengan aktivitas dan proses, misalnya “meledak” pasangan informasinya adalah “tidak meledak”, “haus” pasangan informasinya adalah “tidak haus”, “tinggi” pasangan informasinya adalah “tidak tinggi”, “membaca” pasangan informasinya adalah “tidak membaca”.

Pasangan informasi dasar ini memberi pilihan sederhana “Ya” atau “Bukan”, dan “Lakukan” atau “Tidak Lakukan”. Semakin kompleks informasi, maka pasangan informasinya semakin berlipat. Misalnya “membaca koran” pasangan informasinya ada tiga, yaitu “membaca bukan koran”, “tidak membaca koran” dan “tidak membaca bukan koran”.

Pasangan informasi dasar merupakan informasi alternatif dasar. Misalnya “tujuh” maka alternatif dasarnya adalah “bukan tujuh”. Selain informasi ada juga mempunyai informasi alternatif terkait. Untuk setiap informasi tunggal, maka jumlah informasi alternatif dasar ada satu. Tetapi informasi tunggal itu mempunyai informasi alternatif terkait berjumlah hingga tak terhingga. Misalnya “tujuh” maka alternatif terkaitnya bisa “minus tujuh”, atau “tujuh setengah”, atau “sebelas” atau “tujuh ratus tujuh puluh tujuh triliun” dan lain-lainnya.
Misalnya “membaca”, maka alternatif terkaitnya bisa “menulis”, “menyalin”, “merobek”, “melempar”, “duduk”, “minum”, “nonton”, dll, tergantung batasan konteksnya.

Nah, disinilah peran Ruh, memilih alternatif-alternatif dalam setiap langkah dari jasad makhluk hidupnya.

.

Sabtu, 27 Desember 2008

Penciptaan Ruh

Hasil Biang Bang dan alam semesta masih berupa benda mati yang terbentuk dari kumpulan-kumpulan zarah. Benda mati bergerak dinamis atas dasar energi-energi yang ada. Bersikap pasif dan reaktif. Tak ada benda mati yang bisa bersikap aktif dan memilih begitu banyak alternatif-alternatif. Dibutuhkan suatu zat yang mampu secara aktif menangkap dan melepas energi zarah. Yang secara aktif mampu membelokkan energi zarah ke arah yang diinginkan. Zat itu adalah Ruh.

Karena Ruh belum tercipta saat proses Ubah Wujud pertama, maka terjadilah proses Ubah Wujud Zat Allah menjadi Ruh yang jumlahnya sangat banyak. Letaknya ‘menempel’ dengan Zat Allah. Ruh ini siap ditiupkan ke jasad makhluk hidup yang membutuhkan keputusan atas pilihan-pilihan yang ada.

Apabila terbentuk makhluk hidup, baik pada prosespenciptaan pertama maupun regenerasi, maka ketika bagian informasi membutuhkan respon, analisis dan keputusan, ditiupkan Ruh kepada makhluk hidup tersebut.

Ruh yang belum dan sedang menunggu giliran untuk menempati jasad makhluk hidup berada di area yang disebut Alam Ruh. Sedangkan Ruh yang telah mempunyai tempat di jasad makhluk hidup disebut Jiwa, dan pada saat jasad dalam kondisi tidur, atau sudah mati, Jiwa/Ruh akan kembali ‘menempel’ dengan Zat Allah di area yang disebut Alam Kubur.

32:9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

39:42. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.

Dimensi Ruh terbebas dari dimensi Waktu-Ruang-Energi yang melekat pada zarah. Namun disaat ditiupkan ke suatu makhluk hidup dimensi dari makhluk itu ‘mengikat’ Ruh/Jiwa. Dimensi selanjutnya tentang Ruh sulit untuk dipahami.

17:85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".


Ada banyak jenis ruh sesuai jenis makhluk hidup. Ada juga ruh yang tidak turun semasa alam galaksi ini, tetapi akan menjadi penghuni surga, yaitu ruh para bidadari.

.

Kreasi Otak Makhluk Hidup

Sebagai syarat agar makhluk hidup dapat memilih alternatif-alternatif, maka dalam rancangan makhluk hidup perlu dilengkapi dengan suatu bagian atau organ tubuh yang mempunyai fungsi sebagai:
  • penangkap informasi, yaitu mampu menangkap informasi-informasi di luar dan di dalam tubuh, yang di sampaikan oleh sensor-sensor yang ada di tubuhnya.
  • perekam informasi, yaitu mempunyai tempat penyimpanan informasi-informasi tersebut dan dapat diambil bila dibutuhkan
  • analisis, yaitu mampu menghubungkan satu informasi dengan informasi lainnya dan menemukan pola keterkaitannya
  • solusi, yaitu mampu mengambil kesimpulan dan memutuskan reaksi yang harus disampaikan atau dilakukan atas informasi yang masuk.
  • perekam proses analisi dan perekam solusi, menyimpan metode analisis dan pengambilan keputusan untuk dapat digunakan kembali bila dibutuhkan
  • komunikasi internal, mampu menyampaikan hasil keputusan kepada bagian tubuh terkait
  • pusat motorik, mampu memerintahkan bagian tubuh terkait untuk melaksanakan keputusannya.

Bagian tubuh yang mempunyai kemampuan ini disebut Otak makhluk hidup.
Derajat kompleksitas makhluk hidup dilakukan melalui kreasi Otak makhluk hidup tersebut oleh Lauh Mahfuz. Semakin tinggi derajat kebebasan memilih, semakin kompleks sistem Otak dan sistem sarafnya.

Kreativitas Lauh Mahfuz

Semua catatan Air terekam di Lauh Mahfuz. Dengan berjalannya waktu semakin banyak informasi alam semesta yang tersimpan. Hubungan antara informasi-informasi itu menimbulkan analisa dan mendorong keputusan-keputusan dari Lauh Mahfuz. Kalau boleh diibaratkan, Lauh Mahfuz itu bagaikan otak manusia yang sangat besar kapasitas dan tinggi daya analisanya, super cerdas.

Sesuai sunatullah (ketetapan saat kun fa yakun), Lauh Mahfuz terdorong untuk menciptakan makhluk hidup. Dorongan ini juga tidak terlepas dari diciptakannya Ruh untuk makhluk hidup.

Karena kebutuhan keputusan-keputusan atas pilihan-pilihan yang ada di alam semesta ini, maka berdasarkan informasi yang diterima dari Air, Lauh Mahfuz menganalisis dan berkreasi untuk terciptanya makhluk hidup di alam semesta. Informasi ini berupa kreasi genetik dari Lauh Mahfuzh dan persyaratan kondisi penciptaan awal makhluk hidup, seperti jenis bahan dan besaran energi yang dibutuhkan.

Sesuai informasi yang diperoleh, maka kreasi wujud makhluk hidup dimulai dengan makhluk hidup sederhana dengan kebebasan derajat memilih yang rendah. Lalu dengan bertambahnya informasi, maka maka muncullah kreasi makhluk hidup yang semakin kompleks.

Hasil kreasi Makhluk Hidup ini kemudian disampaikan kembali melalui Air untuk disebarkan di seantero Langit dan Ard. Masing-masing rencana kreasi akan sampai ke lokasi penciptaan, sesuai asal dari informasi-informasi awal yang masuk ke Lauh Mahfuz.

Jumat, 26 Desember 2008

Pelajaran dari Petualangan Air

Berdasarkan sebagian ayat-ayat petualangan Air, maka ada beberapa catatan pelajaran yang merupakan alternatif-alternatif dalam kehidupan semesta;

1. Alam merupakan rangkaian hukum sebab-akibat yang kompleks, yang meliputi stimulus, penyebab ganda (koinsiden), akibat langsung, akibat tidak langsung, akibat ganda, bertahap, siklus tunggal, dan multi siklus. Contoh; siklus air yang tetap sebagai zat air dan siklus air yang mengalami perubahan fisika dan kimia zat, dan menghasilkan beraneka tanaman yang berbeda-beda. .

2. Hubungan sebab-akibat tersebut terjadi pada batas-batas kapasitas tertentu. Tanaman dan hewan membutuhkan curah hujan tertentu, hujan berlebih jadi air bah, hujan kurang jadi kebun kering.

3. Manusia bagian dari siklus besar semesta. Air menghidupkan tanaman dan hewan yang kita makan, yang memberikan kenyamanan kita terhadap rasa dan bau, yang menghasilkan air mani untuk proses kejadian manusia.

4. Ada sub-siklus yang tidak melibatkan tubuh manusia, atau bila terlibat akan menjadi racun bagi manusia. Air mendidih dan khamar (air memabukkan) bersifat merusak tubuh kita.

5. Kehidupan diciptakan berpasangan. Langit-bumi, siang-malam, positif-negatif, laki-perempuan,. Manusia tercipta dari air yang terpancar dari pasangan laki-laki dan perempuan.

6. Kehidupan diciptakan mempunyai rasionalitas kemiripan, sehingga dapat dijelaskan dengan pendekatan perumpamaan. Perumpamaan (analogi) kehidupan dunia seperti air hujan yang menumbuhkan, lalu kering dan diterbangkan angin.

7. Kehidupan dunia berjalan dalam batasan dimensi waktu. Bumi yang subur oleh air pada suatu waktu, akan kering pada waktu lain, dan akan hidup kembali pada waktu lainnya.

8. Beberapa makhluk hidup, terutama hewan dan manusia, mempunyai derajat kebebasan berkehendak. Makin tinggi derajatnya (yang tertinggi manusia), makin susah ditebak, karena mampu mempertimbangkan kompleksitas. Kalau hewan lebih mudah ditebak tindakannya, kalau lapar ya makan, tidak terpikir untuk dimasak dulu. Manusia punya kebebasan untuk beriman atau kafir. Orang kafir di neraka merindukan air.

9. Dampak baik/buruk dari perbuatan seseorang dapat terjadi seketika, dapat juga terjadi bertahun-tahun setelah orang tersebut wafat. Harus ada pemicu/motivasi untuk mencegah perbuatan merusak dan mendorong perbuatan baik, terutama yang berdampak panjang, sehingga seseorang tidak akan meninggalkan petaka buat generasi berikut. Motivasi itu adalah hadiah & hukuman (reward & punishment) yang tidak hanya dapat dirasakan sendiri semasa hidup, tetapi juga setelah kematiannya (surga/neraka). Air di surga serba enak sedangkan air dineraka serba merusak tubuh.

.

Catatan Petualangan Air

Bila buka-buka Al Quran, maka sangat terlihat banyak petualangan Air dalam kehidupan semesta ini. Mari kita lihat beberapa petualangan Air yang menjadi catatan, informasi dan bahkan analisis.

“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arsy-nya di atas air, agar Dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata; ‘sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati’, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata; ‘ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata’.” (QS 11:7)

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS 21:30)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS 2:164)

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS 24:45)

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS 13:4)

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS 18:45)

“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman di bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemiliknya mengira mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami diwaktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir.” (QS 10:24)

“Hanya bagi Allah lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya (karena tangan yang terbuka tidak bisa menampung air). Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (QS:13:14)

“Katakanlah: ‘Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering, maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?’.” (QS 67:30)

“Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan.” (QS 54:11-12)

“Anaknya menjawab: ’Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah’. Nuh berkata : ’Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain dari Allah Yang Maha Penyayang’. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (QS 11:43)

“Dan Dia lah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah (hubungan kekeluargaan) dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (QS 25:53-54)

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).” (QS 32:7-8)

“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?. Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.” (QS 86:5-7)

“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: ‘Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu’. Mereka (penghuni surga) menjawab: ‘Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir’.” (QS 7:50)

“Dan katakanlah: ‘Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang ingin (beriman) maka hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) maka biarlah ia kafir’. Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS 18:29)

“di hadapannya ada (neraka) Jahanam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah.” (QS 14:16)

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa yang didalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh didalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan; sama dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?.” (QS 47:15)

Ini baru sebagian dari puluhan ayat-ayat tentang air, yang kalau dibaca semua, akan terlihat orkestra multi dimensi kehidupan, mulai dari pembentukan alam, ekosistem alam, hingga kehidupan negeri akhirat.

Air Penebar Catatan

Air adalah senyawa sederhana yang bisa berada dalam berbagai bentuk di alam semesta ini. Bukan hanya dalam bentuk cair, padat dan gas, tetapi juga dalam wujud Materi maupun Anti-materi, dan juga dalam dimensi waktu-ruang yang cepat maupun lambat (WRC dan WRL). Sifat ini membuat Air fleksibel dan bisa diterima dimana saja juga bereaksi dengan apa/siapa saja di alam semesta ini.

Selain fleksibilitas wujud yang bersifat individu molekul Air, ada juga fleksibilitas kelompok. Air merespon kondisi sekitar. Air merespon perubahan-perubahan disekitarnya. Sejumlah kecil Air dapat merespon dan ‘mencatat’ hal sederhana di lingkungannya. Semakin banyak molekul Air, maka jenis respon dan catatan Air semakin peka dan kompleks. Kepekaan Air bahkan bisa menangkap perubahan aktivitas zarah

Dalam mencatat kejadian di sekitarnya, maka setiap molekul Air berperan bagaikan sebuah atau beberapa ‘huruf’ dan mampu memerankan ‘huruf’ apa saja. Beberapa molekul Air, sebagai suatu ‘tim’ mampu mencatat sebuah ‘kata’. Sekelompok Air mampu menyusun diri dan mencatat sebuah ‘kalimat’. Sekelompok Air yang lebih besar mampu menyusun diri dan mencatat sebuah ‘paragraf’. Dan seterusnya. Air juga dapat memindahkan dan menggandakan catatan-catatan itu kepada sesama Air.

Catatan itu disimpan dalam bentuk energi yang diwujudkan dalam bentuk ikatan atau ‘hubungan’ antara sekelompok/tim Air. Apabila Air bertemu dengan kondisi baru dan membuat ‘catatan’ baru, maka catatan lama akan ‘dilepas’ dan secara berantai akan dioper ke Air lain, hingga terbawa oleh Air dalam dimensi WRC, terus dibawa keatas menembus Arasy dan tiba di Lauh Mahfuz. Semua catatan Air akan tersimpan di Lauh Mahfuz. Proses pemindahan ‘catatan’ ini seperti puluhan orang yang berbaris rapi dan memindahkan ember dari orang di ujung yang satu ke ujung lainnya.

Selanjutnya Air bersifat fleksibel dan proaktif bereaksi dengan benda disekitarnya. Proaktif dalam arti kata, energi dari ‘catatan’ yang ada pada Air, mendorong benda-benda untuk bereaksi secara ‘tertentu’. Air juga berperan sebagai katalisator.

Secara keseluruhan peran unik Air adalah mencatat langsung, menerima catatan dan menyampaikan catatan. Sehingga alam ini dipenuhi oleh catatan-catatan.



.

Kamis, 25 Desember 2008

Penciptaan Makhluk Hidup

Benda-benda yang dihasilkan selama ini adalah Benda Mati, yaitu benda-benda yang bergerak mengikuti besaran energi, baik hasil energi Biang Bang, energi Biang Blackhole, hingga energi Jalan Energi dan Gravitasi baik benda makro maupun mikro. Air sangat berperan dalam proses pendinginan dan pembentukan benda-benda mati. Selanjutnya sesuai kemampuan utamanya, Air mulai menangkap dan menyampaikan informasi-informasi disekitarnya.

Pada mulanya terbentuk informasi-informasi sederhana, namun lambat-laun informasi ini semakin kompleks. Banyak informasi yang bersifat alternatif dan terkadang bertentangan. Benda-benda mati ini membutuhkan keputusan untuk memilih, namun tidak bisa dilakukan.

Oleh karena itu pada tahap berikutnya terbentuklan makhluk hidup yang mempunyai kemampuan atau kebebasan memilih atas informasi dan alternatif yang dihadapinya. Mulai dari makhluk hidup sederhana, bersel tunggal hingga makhluk hidup yang komplikatif seperti manusia.

Ada lima proses penciptaan makhluk hidup yaitu:

1. Penciptaan informasi-informasi oleh Air
2. Kreasi genetik dari Lauh Mahfuzh
3. Penciptaan Ruh melalui Ubah Wujud tahap 2
4. Penciptaan makhluk hidup dan makhluk melata
5. Peniupan Ruh kedalam makhluk hidup

.

Jalan Energi dan Gravitasi

Pada tahap selanjutnya, partikel-partikel energi akan memadat dan mempunyai ‘berat jenis’ terhadap daya dorong ledakan Biang Bang, atau Big Bang, atau Galaktik Bang yang berbeda-beda. Perbedaan berat jenis dan ‘pemadatan’ energi menyebabkan timbulnya adanya Permukaan Energi dengan ‘tingkat kekerasan’ yang berbedaan. Setiap permukaanpun tidak selalu datar, tetapi terkadang bergelombang dan berliku. Persis seperti jalan-jalan di gunung dan lembah. Jalan-jalan Energi ini yang mengarahkan pergerakan Granular PEP, Gelembung Big Bang, Galaksi maupun bintang-bintang di Ard maupun di Langit.

51:7. Demi langit yang mempunyai jalan-jalan,

Ledakan Galaksi yang terjadi selama atau setelah proses pendinginan semesta, akan terpengaruh oleh jalan-jalan ini. Sehingga meskipun pada awalnya Galaktik Bang berpendar kesegala arah berdimensi bundar bola, namun dengan adanya Jalan-jalan Energi, secara perlahan hasil Galaktik Bang akan berubah bentuk menjadi bulat datar/pipih atau seperti cakram.

Kemudian Bintang hasil Ledakan Biang Bang atau Big Bang atau Galaktik Bang akan melontar energi sekaligus mempunyai gravitasi. Bintang yang berdekatan akan bersatu. Bintang-bintang yang tetap bertahan dan beredar adalah yang mempunyai keseimbangan antara terbebas dari pengaruh gravitasi bintang lainnya dan tertarik oleh gravitasi pusat galaksi.

56:75. Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

Partikel-partikel non bintang akan keluyuran, bertubrukan, menyatu dan saling tarik menarik, membentuk benda-benda mikro seperti quark, atom, unsur, senyawa dan bebatuan; hingga benda-benda makro seperti planet-planet dan benda langit lain. Bila berada disekitar bintang, maka planet-planet ini terjebak dalam keseimbangan gaya tarik bintang dan beredar mengitari bintang. Karena ada Jalan Energi, maka peredaran planet dan benda langit mengelilingi bintang membentuk kelompok datar atau pipih tidak bundar, misalnya tata surya kita.

21:33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

Gaya gravitasi planet ini menjelaskan mengapa planet bumi yang berbentuk bulat bisa “dihamparkan” sehingga kita merasakannya seperti datar. Kalau dilihat dari luar angkasa; pada saat orang yang berada di Indonesia berdiri dengan kepala ada diatas, maka orang di Amerika berdiri terbalik dengan kepala di bawah. Tetapi karena ada gravitasi, maka orang yang ada di Indonesia maupun Amerika sama-sama merasa berdiri dengan kaki dibawah dan kepala diatas.

50:7. Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata,

.

Rabu, 24 Desember 2008

7 Lapisan Langit

Proses pendinginan di Langit juga akan menghasilkan tujuh lapisan Langit. Urutan susunan Lapisan-lapisan di Langit bagaikan cermin bila dibandingkan dengan Lapisan-lapisan di Ard.

1. Lapisan Langit terdekat adalah lapisan Langit yang bersentuhan dengan Ard. Pada lapisan ini terjadi tabrakan antara zarah/partikel Anti-materi dari Ard yang terlontar ke Langit dengan zarah/partikel Materi yang terlontar dari Langit ke Ard. Bila di Ard, tabrakan ini menyebabkan timbulnya lontaran api seperti panah api, maka di Langit tabrakan ini akan menghasilkan panah cahaya di sepanjang lapisan. Kita sebut sebagai Lapisan Panah Cahaya (PC).

2. Lapisan Langit yang kedua dipenuhi oleh granular PEP ‘bermuatan’ Anti-materi yang belum meledak, walaupun ada beberapa Gelembung Big Bang Anti-materi yang muda. Pada lapisan ini cukup banyak dijumpai materi. Kita sebut sebagai Lapisan Granular PEP Anti-materi (GPA)

3. Lapisan ketiga adalah lapisan dimana didominasi oleh Gelembung Big Bang Anti-materi jumlahnya mencapai triliunan. Sebagian besar baru meledak beberapa milyar hingga puluhan milyar tahun lalu. Pada lapisan ini masih dijumpai sedikit Granular PEP Anti-materi yang belum meledak. Pada lapisan ini masih dijumpai Materi dalam perjalanan terlontar ke arah Ard. Kita sebut sebagai Lapisan Gelembung BigBang Anti-materi Muda (GBAM)

4. Lapisan keempat adalah lapisan yang tipis. Merupakan kumpulan zarah Anti-materi yang padat. Lapisan ini berfungsi sebagai perisai yang menahan zarah Materi yang terlontar ke luar (akibat tabrakan tak beraturan dengan zarah Anti-materi). Oleh lapisan ini zarah atau partikel Materi akan dilontarkan kembali ke dalam, menuju Ard. Namun lapisan ini masih bisa diterobos oleh Materi dengan dimensi waktu-ruang berkecepatan tinggi (WRC). ). Sesuai perannya, maka kita sebut sebagai Lapisan Perisai Materi (PM)

5. Lapisan kelima merupakan lapisan yang dipenuhi oleh Granular PEP Anti-materi yang sudah meledak semua dengan sempurna. Artinya Materi dan Anti-materi nya sudah terpisah. Sehingga sekarang lapisan ini dipenuhi oleh Gelembung Big Bang yang semuanya bersifat Anti-materi, tidak ada zarah Materi di lapisan ini. Oleh karena itu lapisan ini kita beri nama Lapisan Galaktik Semua Anti-materi (GSA)

6. Lapisan keenam adalah lapisan dimana pada saat terjadi Biang Bang, didominasi oleh Granular PEP ‘bermuatan’ Anti-materi yang sudah “matang”. Pada periode Pendinginan Semesta, di lapisan ini telah banyak bintang, galaksi dan Gelembung Big Bang yang sudah mencapai masa tua dan “kematian”. Sehingga pada lapisan ini banyak dijumpai black hole bintang Anti-materi, blackhole galaksi Anti-materi dan Blackhole Gelembung Anti-materi. Kita beri nama Lapisan Banyak Blackhole Anti-materi (BBA)

7. Lapisan Langit paling luar adalah lapisan yang terpengaruh kuat oleh pemampatan Air dan bersentuhan dengan Lapisan Air. Konsentrasi Air sangat tinggi pada lapisan ini. Karena Air merupakan benda informatif, maka pada Lapisan ini bagaikan “Perpustakaan Langit dan Ard”, dimana terkumpul dan terjadi interaksi informasi. Kita sebut saja sebagai Lapisan Transaksi Informasi (TI)



.

7 Lapisan Ard

Proses pendinginan di Ard akan menghasilkan tujuh lapisan Ard, yaitu : .

1. Lapisan paling dalam adalah lapisan yang terpengaruh kuat oleh energi Biang Blackhole. Hisapan Blackhole, akan mengurai zarah, dan memilah menjadi zarah yang tertinggal di Blackhole dan zarah yang dilontarkan keluar Blackhole. Zarah yang tertinggal adalah yang menyimpan energi panas atau kita sebut saja Zarah Energi Panas (ZEP), sedangkan zarah yang terlontar ke luar Blackhole adalah yang menyimpan energi sejuk atau kita sebut Zarah Energi Sejuk (ZES). Lapisan pertama Ard merupakan lapisan yang didominasi oleh ZES lontaran Biang Blackhole. Kita beri nama Lapisan ZES

2. Lapisan kedua adalah lapisan dimana pada saat terjadi Biang Bang, didominasi oleh Granular BEP yang sudah “matang”. Pada periode Pendinginan Semesta, pada lapisan ini telah banyak bintang, galaksi dan Gelembung Big Bang yang sudah mencapai masa tua dan “kematian”. Sehingga pada lapisan ini banyak dijumpai black hole bintang, blackhole galaksi dan Blackhole Gelembung. Kita beri nama Lapisan Banyak Blackhole (BB)

3. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang dipenuhi oleh Granular PEP yang sudah meledak semua dengan sempurna. Artinya Materi dan Anti-materi nya sudah terpisah. Sehingga sekarang lapisan ini dipenuhi oleh Gelembung Big Bang yang semuanya bersifat Materi, tidak ada Anti-materi di lapisan ini. Oleh karena itu lapisan ini kita beri nama Lapisan Galaktik Semua Materi (GSM)

4. Lapisan keempat adalah lapisan yang tipis. Merupakan kumpulan zarah Materi yang padat. Lapisan ini berfungsi sebagai perisai yang menahan zarah Anti-materi yang terlontar ke dalam (akibat tabrakan tak beraturan dengan zarah Materi). Oleh lapisan ini zarah atau partikel Anti-materi akan dilontarkan kembali ke luar, menuju Langit. Namun lapisan ini masih bisa diterobos oleh Anti-materi dengan dimensi waktu-ruang berkecepatan tinggi (WRC). Sesuai perannya, maka kita sebut sebagai Lapisan Perisai Anti-materi (PAM)

5. Lapisan kelima adalah lapisan dimana didominasi oleh Gelembung Big Bang. Sebagian besar baru meledak beberapa milyar hingga puluhan milyar tahun lalu. Pada lapisan ini masih dijumpai sedikit Granular PEP yang belum meledak. Pada lapisan ini Air dijumpai dalam jumlah yang cukup, selain itu masih dijumpai Anti-materi dalam perjalanan terlontar. Gelembung Big Bang dimana bumi kita berada, merupakan salah satu Gelembung Big Bang dari triliunan Gelembung Big Bang yang ada pada lapisan ini. Kita sebut sebagai Lapisan Gelembung BigBang Muda (GBM)

6. Lapisan keenam dipenuhi oleh Granular PEP yang belum meledak, walaupun ada beberapa Gelembung Big Bang yang muda. Kalau mau cari Anti-materi, di lapisan ini cukup banyak. Kita sebut sebagai Lapisan Granular PEP (GP)

7. Lapisan paling luar adalah lapisan Ard yang berbatasan dengan Langit. Pada lapisan ini terjadi tabrakan antara zarah/partikel Anti-materi dari Ard yang terlontar ke Langit dengan zarah/partikel Materi yang terlontar dari Langit ke Ard. Tabrakan ini menyebabkan timbulnya lontaran api seperti panah api di sepanjang lapisan ini. Kita sebut sebagai Lapisan Panah Api (PA).

72:8. dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,

.

Selasa, 23 Desember 2008

Pembentukan Lapisan Ard dan Langit

Dalam proses Pendinginan ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
1. Energi Biang Bang
2. Jumlah dan Granular PEP
3. Jumlah Materi dan Anti-materi
4. Jumlah Air
5. Energi Biang Blackhole

Energi Biang Bang yang mendorong keluar, pada periode Pendinginan Semesta, dijumpai lebih sedikit pada sumber Biang Bang, dan semakin jauh dijumpai lebih banyak. Energi sisa Biang Bang dijumpai paling banyak dilapisan terluar Langit.

Granular PEP tidak dijumpai di dekat pusat Biang Bang karena telah matang dan meledak menjadi Gelembung Big Bang “bermuatan“ Materi. Semakin jauh semakin banyak dijumpai Granular PEP “bermuatan” Materi di Ard yang belum meledak. Hal sebaliknya terjadi di Langit. Semakin jauh dari pusat Biang Bang, justru semakin sedikit dijumpai Granular PEP “bermuatan” Anti-materi.

Semakin dekat pusat Biang Bang maka jumlah zarah/partikel Materi semakin banyak, semakin jauh maka jumlah zarah/partikel Anti-materi yang lebih banyak.

Karena bersifat terdesak oleh Biang Bang dan terjebak di Ard dan Langit, maka jumlah Air di dekat pusat Biang Bang lebih sedikit dibandingkan yang jauh dari pusat Biang Bang.

Energi dan daya hisap Biang Blackhole lebih terasa di pusat Biang Bang dan semakin jauh semakin tidak terasa. Karena Biang Bang telah menjadi Biang Blackhole.

Kombinasi komposisi kandungan dari ke lima faktor ini akan menghasilkan lapisan-lapisan, baik di Ard maupun di Langit.

Pendinginan terjadi di Ard lebih dulu baru kemudian terjadi pendinginan di Langit. Hasil proses pendinginan ini menghasilkan lapisan-lapisan, yaitu ada 7 (tujuh) Lapisan di Langit dan 7 (tujuh) Lapisan di Ard

.

Senin, 22 Desember 2008

Pendinginan Alam Semesta

Semakin jauh dari sumber ledakan, daya dorong ledakan Biang Bang maupun Big Bang semakin berkurang. Dengan berjalannya waktu, tidak ada daya dorong dari sumber ledakan. Sebaliknya, ditempat bekas sumber ledakan terbentuk Biang Blackhole maupun Blackhole yang cenderung bersifat menghisap, sehingga mengerem laju daya dorong. Sedangkan Lapisan Air yang tertekan oleh ledakan, akan semakin mampat dan berperan bagaikan bemper (peredam tabrakan). Sehingga secara keseluruhan, tak lama setelah ledakan, terjadi proses perlambatan ‘pengembangan’ balon alam semesta.

Selanjutnya Air yang masuk (terjebak) ke area Ard dan Langit bereaksi dengan zarah, membentuk senyawa dan menyerap energi, sehingga terjadi proses Pendinginan. Karena mempunyai bahan yang relatif ‘lebih berat’ dan lebih dulu mengalami perlambatan kecepatan terlontar, maka proses pendinginan lebih dulu terjadi di lapisan Ard (Materi) daripada di lapisan Langit (Anti-materi).

Ada beberapa proses yang terjadi dalam periode Pendinginan Semesta ini
1. Pembentukan Lapisan-lapisan Ard dan Langit
2. Pembentukan Jalan Semesta
3. Gaya tarik (Gravitasi) bintang

.

Senin, 22 September 2008

Kejadian Big Bang

Saat terjadi Biang Bang, Granular-granular PEP terlempar keluar. Sambil terlempar, setiap Granular PEP terus melanjutkan proses pemampatan. Hingga waktunya, Granular PEP juga meledak sangat keras. Ledakan Granular PEP ini kita sebut Big Bang.

Waktu dan besaran ledakan Big Bang tergantung ukuran dan ‘kematangan’ masing-masing Granular PEP. Ada yang meledak sesaat setelah Biang Bang, ada yang milyaran bahkan trilyunan tahun setelahnya.

Sama seperti Biang Bang, ledakan Big Bang juga memisahkan materi dan anti-materi yang dikandungnya, baik dalam bentuk zarah, maupun granular yang lebih kecil (mikro-Granular PEP). Sesuai dengan sifatnya maka Anti-materi terlempar lebih jauh dari pusat ledakan, dibanding dengan Materi. Begitu meledak, Big Bang menghasilkan Black Hole yang mempunyai daya tarik, sehingga Big Bang ini menghasilkan energi gabungan daya tolak dan daya tarik, yang membentuk suatu area energi yang berbentuk ‘gelembung’ atau kita sebut Gelembung Big Bang. Hampir semua Anti-materi dan sebagian Materi terlontar keluar dari Gelembung Big Bang, yang selanjutnya terbawa ‘arus’ ledakan Biang Bang. Berada di arus besar, Anti-materi dari Big Bang ikut terlontar lagi lebih jauh. Dalam kondisi ledakan, setiap pertemuan antara Anti-materi dan Materi merupakan tabrakan yang menghasilkan energi tinggi dan melontarkan Anti-materi lebih jauh keluar pusat ledakan.

Ada milyaran atau trilyunan Big Bang yang menghasilkan Gelembung Big Bang. Salah satu diantaranya adalah Big Bang yang menghasilkan alam semesta galaksi dimana kita berada.




.

Minggu, 21 September 2008

Kejadian Biang Bang

PEP mempunyai daya tarik dan daya dorong. Pada awalnya daya tarik jauh lebih kuat, namun dengan kemampatannya maka daya dorong PEP semakin besar dan semakin besar. Hingga pada suatu saat…Bang!, terjadi ledakan yang sangat dahsyat. Terjadi Biang Bang.

Biang Bang melempar semua kandungannya keluar, baik yang masih dalam bentuk zarah maupun yang berbentuk granular. Sebagian granular PEP yang belum masif juga terurai menjadi pasangan zarah.

Energi ledakan yang begitu besar menyebabkan hampir semua pasangan zarah terpisah. Energi itu menyebabkan materi dan anti materi bertumbukan dan saling melontar atau merenggang. Selanjutnya pasangan zarah terdorong oleh energi Biang Bang yang melempar keluar. Karena tidak saling mengikat, lontaran itu menyebabkan pasangan zarah terpisah jauh. Zarah anti-materi yang ‘lebih ringan’ terdorong lebih jauh keluar dibandingkan zarah materi yang ‘lebih berat’.

Granular PEP yang bermuatan ‘anti-materi’ juga terlempar lebih jauh dibanding Granular PEP bermuatan ‘materi’. Granular PEPyang sangat kecil dan juga Granular PEP besar yang tak-masif dan pecah akibat ledakan, akan terlempar menghasilkan beraneka benda ‘terbakar’ yang disebut bintang. Sehingga ledakan menghasilkan Granular PEP, bintang dan zarah.

Dengan demikian terbentuk dua kelompok alam, yaitu Alam Materi (hanya ada sedikit Anti-Materi) dan alam Anti-materi (hanya sedikit Materi). Alam Materi disebut Ard sedangkan alam Anti-Materi disebut sebagai Langit. Biang Bang merupakan ledakan dari PEP yang memisahkan Ard dan Langit

21:30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

Daya ledakan Biang Bang yang sangat kuat menyebabkan Lapisan Air menjadi terdesak. Sebagian Air masuk ke wilayah Biang Bang, bercampur dengan zarah dan granular PEP. Sebagian lagi mendesak Arasy dan rembes atau terserap ke wilayah Arasy seperti resapan kapiler





.

Selasa, 16 September 2008

Sesaat Sebelum Biang Bang

BoSZa terus berubah.

Zarah dan molekul pada LEB akan memadat hingga pada saat energi ETUW habis, lapisan ini mendingin membentuk benda padat yang ’menutup’ BosZA. Perumpamaannya seperti kulit bola yang terbuat dari baja. Lapisan LEB yang telah mengeras ini kita sebut saja sebagai lapisan Arasy

Zarah dan molekul pada LET akan terhisap semua ke dalam EBUW. Selanjutnya akan terus termampatkan dan membentuk bola putih kecil yang super-super massive dengan energi yang luar biasa. Kita sebut sebagai Pusat Energi Putih (PEP).
Energi tarik-dorong dalam PEP membuat zarah tertarik membentuk Granular PEP dengan berbagai ukuran mulai dari mikro hingga makro. Energi tarik dorong juga menyebabkan terjadinya tumbukan antar granular PEP secara terus menerus. Meskipun banyaknya materi dan anti-materi dalam satu granular berjumlah sama, namun tumbukan dan gesekan menyebabkan granular PEP menjadi 'bermuatan', yaitu granular PEP bermuatan 'materi' dan granular PEP bermuatan 'anti-materi'.
Sehingga secara keseluruhan Granular PEP mempunyai keragaman dimensi dari segi ukuran, muatan, energi dan waktu.

Proses pemampatan dengan energi tinggi ini, menyebabkan terbentuknya Paralelitas Waktu dan Ruang. Waktu dan Ruang akan terbagi dalam dua kelompok, yaitu Waktu-Ruang berkecepatan rendah/Lambat (WRL) dan Waktu-Ruang berkecepatan tinggi/Cepat (WRC). Kedua dimensi ini saling tersambungkan sehingga dalam Waktu yang sama dapat dijumpai dua Ruang yang berbeda dan dalam Ruang yang sama dapat dijumpai dua Waktu yang berbeda.
Dengan demikian zarah dan molekul pada LET juga akan terbagi kedalam kedua kelompok, yaitu pasangan zarah dan molekul yang berada pada WRL, dan pasangan zarah dan molekul yang berada di WRC.

Zarah dan molekul pada LOH sebagian besar akan membentuk molekul-molekul air (H2O)yang fleksibel dan resposnif. Fleksibilitas dan responsif ini menyebabkan LOH menjadi lapisan yang bersifat informatif dan komunikatif. Karena LET dan LEB memampat, maka LOH akan mengembang. LOH yang sudah membentuk air ini kita sebut saja sebagai lapisan Air.

Demikianlah kondisi sesaat sebelum terjadinya Biang Bang, yang dapat diilustrasikan sebagai berikut:




.

Lapisan Bola Semesta Zarah

Ketidakseimbangan energi menimbulkan dinamika dan membawa BoSZa pada fase kedua, dimana :

Konsentrasi energi di EBUW bersifat menarik dan memampatkan zarah yang ada di dekatnya. Karena terpusat, sifat EBUW bagaikan blackhole. Tetapi karena berawal dari kumpulan energi maka EBUW cenderung berwarna putih. Ide ini merupakan interpretasi ayat berikut :

21:104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.


Konsentrasi energi di ETUW bersifat menarik dan membakar zarah yang ada di dekatnya. Karena terletak menyebar, sifat ETUW jadi seperti wajan penggorengan yang panas.

Kombinasi kedua konsentrasi energi tersebut menyebabkan BoSZa terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu;



  1. Lapisan zarah bagian luar BoSZa yang masuk ke dalam jangkauan pembakaran ETUW. Zarah bagian luar ini akan cenderung membentuk molekul yang keras dan membentuk lapisan kerak zarah. Kita sebut saja LET (Lapisan ETUW).

  2. Lapisan zarah di bagian dalam dan berada dalam jangkauan hisapan EBUW. Zarah bagian dalam ini cenderung membentuk molekul yang ringan seperti asap. Namun zarah yang sudah terhisap EBUW membentuk molekul yang super masive. Kita sebut sebagai LEB (Lapisan EBUW)

  3. Sedangkan zarah yang diluar jangkauan EBUW dan ETUW berada dalam kondisi yang lebih dingin sehingga melanjutkan proses sendiri. Dengan energi yang ada, zarah yang berdekatan dengan LET akan cenderung membentuk molekul sederhana unsur Hidrogen (H). Sedangkan zarah yang lebih dekat ke LEB akan cenderung membentuk molekul sederhana Oksigen (O). Kita sebut LOH (Lapisan Oksigen-Hidrogen)


Gambaran BoSza pada fase kedua terlihat sebagai berikut :





.

Ubah Wujud

Allah Yang Maha Awal adalah Maha Esa. Allah Yang Maha Esa adalah Maha Kuasa. Apabila Dia berkehendak, maka pasti terwujud.

2:117. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia.

Allah berkehendak menciptakan alam semesta, maka terciptalah ia.
Pertanyaannya adalah, bagaimana awal penciptaan alam semesta ?

Berputar kepalaku membayangkan kejadian awal penciptaan alam semesta ini.
Kalau pada awalnya hanya ada Allah, lalu darimana asal ”bahan” untuk menciptakan alam semesta ?
Andai ”bahan” itu tadinya tidak ada, lalu tercipta alam semesta dengan dimensi ruang dan waktu. Timbul pertanyaan dalam benakku; apakah Dzat Allah ”kalah dan terdesak” oleh waktu dan ruang alam semesta ?

Menurutku, tidak mungkin Dzat Tuhanku ”terdesak” oleh alam semesta. Menurutku juga tidak ”bahan” lain selain Dzat Allah. Berdasarkan inilah aku memunculkan teori Ubah Wujud ©, dimana penciptaan alam semesta bermula dengan terjadinya perubahan wujud sebagian kecil Dzat Allah.

Proses Ubah Wujud ini begitu dahsyat, yang menghasilkan:
Pelepasan Energi Ubah Wujud
Terbentuknya Dimensi Waktu dan Dimensi Ruang
Pasangan Zarah. Zarah adalah ukuran partikel terkecil. Pasangan zarah terdiri dari zarah materi dan zarah anti-materi

Pertama kali tercipta sepasang zarah dengan dimensi waktu-ruang dan energi yang melekat padanya. Kemudian dalam waktu sekejap terjadi proses Ubah Wujud yang menghasilkan pasangan zarah yang berlimpah yang memenuhi ruang bola semesta. Sehingga terbentuklah Bola Semesta Zarah (BoSZa) ©.

Walaupun terjadi dalam sekejap, namun cukup untuk membuat perbedaan besaran energi di dalam BoSZa.
Energi terbesar terkonsentrasi di pusat BoSZa, dimana terjadi pelepasan Energi Pembuka Proses Ubah Wujud (EBUW) © untuk menghasilkan pasangan zarah yang pertama.
Energi terbesar berikutnya merupakan Energi Penutup Proses Ubah Wujud (ETUW) © yang digunakan untuk menghasilkan pasangan-pasangan zarah terakhir, dan berada dibagian luar BoSZa yang bersinggungan dengan Dzat Allah.
Sedangkan energi Proses Ubah Wujud lainnya tersebar di seluruh BoSZa

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun
Sesungguhnya (berasal) dari Allah dan sesungguhnya kepada Nya akan kembali

Berikut gambaran BoSZa diawal penciptaan alam semesta




.

Senin, 15 September 2008

Otak Alam Semesta

Allah Yang Maha Awal adalah Maha Esa. Allah Yang Maha Esa adalah Maha Kuasa. Apabila Dia berkehendak, maka pasti terwujud.

Allah berkehendak untuk menciptakan alam semesta. Sebelum memulai penciptaan, maka pertama-tama, diciptakan LohMahfuz. Allah menuangkan rancangan atau "blue print" penciptaan alam semesta dalam kitab LohMahfuz. LohMahfuz adalah semacam "Otak Alam Semesta", yang mempunyai fungsi :
  1. berisi ketentuan, ketetapan dan hukum alam. Sebagai acuan kepatuhan alam semesta atas segala bentuk dinamikanya
  2. Merupakan 'database' yang mencatat dan menyimpan data kejadian-kejadian di alam semesta
  3. pusat 'kreatifitas' dalam menciptakan bentuk atau makhluk baru sesuai dengan hukum alam yang berlaku

6:59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

7:37. Maka siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lohmahfuz); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.

10:61. Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

11:6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

13:39. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Umulkitab (Lohmahfuz).

17:58. Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lohmahfuz).

21:105. Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lohmahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.

22:70. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lohmahfuz) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.

27:75. Tiada sesuatu pun yang gaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).

34:3. Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lohmahfuz)",

35:11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lohmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.

36:12. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz).

43:4. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lohmahfuz) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.


56:77. sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia,

56:78. pada kitab yang terpelihara (Lohmahfuz),

57:22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.


85:21. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia,

85:22. yang (tersimpan) dalam Lohmahfuz.